Photo by Pawan Sharma on Unsplash
Diceritakan di suatu desa ada seorang anak bernama Badung, Badung adalah seorang anak yang nakal, malas belajar dan tidak mau pergi sekolah. Dalam kesehariannya Badung hanya menghabiskan waktunya untuk bermain serta membuat onar pada teman sebayanya.
Orang tua Si Badung selalu menasihatinya supaya Badung mau belajar serta sekolah sama seperti teman seumurannya, akan tetapi Badung tidak mengindahkan nasihat dari Orang tuanya, hingga Orang tuanya memarahi Badung.
"Badung jika kamu tidak mau belajar dan sekolah, Ya sudah! Lebih baik kamu mengembalakan kambing saja di sawah." Kata Orang tuanya.
Badung sebenarnya memiliki perasaan takut juga pada Orang tuanya, sehingga mau tidak mau Badung memilih untuk mengembalakan kambing di sawah, ketimbang dia harus mendapatkan marah setiap hari oleh Orang tuanya.
"Baiklah, lebih baik Aku mengembalakan kambing ketimbang duduk belajar dan pergi sekolah sungguh sangat membosankan, lebih baik Aku mengembala agar bebas bermain." Ucap si Badung.
Si Badungpun kini menjadi seorang pengembala kambing dan tetap tidak mau sekolah, Orang tuanya sebenarnya sangat menghawatirkan masa depannya kelak, mau jadi apa nanti anaknya kelak jika terus-terusan mengembala kambing dan tidak mau sekolah.
Berbagai nasihat tetap tidak pernah menyadarkan si Badung untuk membuatnya mau belajar dan pergi ke sekolah, Orang tuanya sudah lelah menasihati si Badung yang tebal telinga. Tapi dalam setiap doanya Sebagai Orang tua tetap mendoakan yang terbaik pada anaknya, semoga si Badung mendapatkan hidayah untuk berubah.
Hingga pada suatu hari, saat si Badung mengembalakan kambing di sawah, rupanya ia lelah, kebetulan juga terik matahari menyengat cukup panas, maka si Badung beristirahat sambil berteduh di bawah pohon mangga. Saking lelahnya sembari menikmati angin sawah yang sepoi-sepoi si Badung duduk lalu tertidur pulas.
Tidak sadar dalam tidurnya yang sambil mengeluarkan bunyi 'Mengorok' dihadapan si Badung ada seekor kambing jantan yang memperhatikan dirinya tidur, lambat laun suara mengorok si Badung semakin keras.
Kambing jantan yang memperhatikannya tidur semakin mendekat, kambing itu mengira si Badung mengajak berkelahi si kambing jantan padahal Badung sedang mengorok pulas.
Tiba-tiba kambing jantan itu marah mengibas-ibaskan ekor sambil menggerakan kaki dan menyeruduk si Badung yang sedang tertidur, sontak Badung kaget langsung terbangun lari tunggang langgang sambil menangis menahan rasa sakit.
"Ampun...Ampun... Emak... Bapak... Tolong Aku." Badung terus berlari, kambing jantan itu mengejar, beruntung Badung menemui pohon petai china dia naik ke atas pohon tersebut dan menyelamatkan diri dari kejaran kambing jantan yang menyeruduknya.
Dirasa keadaan sudah aman si Badung turun lalu pulang ke Rumah, besoknya Badung meminta maaf kepada Orang tuanya karena tidak mau menuruti perintah dan nasihat Orang tua selama ini, Badung juga tidak mau lagi mengembalakan kambing dan ia berjanji ingin sekolah serta rajin belajar.
Badungpun sekolah seperti teman-temannya, ia sekarang benar-benar berubah menjadi seorang anak yang rajin belajar juga rajin pergi ke sekolah, hingga ia menyadari bahwa menutut ilmu itu sangat penting buat dirinya dimasa depan, kebodohan hanya akan membuat dirinya tertinggal. Beruntunglah dulu ketika dia masih nakal ada seekor kambing jantan yang menyeruduknya hingga merubahnya menjadi anak yang rajin juga giat belajar.
SELESAI...
0 Response to "Kisah Si Badung "
Post a Comment