Teknologi Filtering Solusi Atasi Krisis Air Saat Kemarau.

 Saat musim kemarau sejumlah wilayah di Indonesia mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, terutama di wilayah yang jauh dari sumber mata air. Sehingga mengharuskan masyarakatnya untuk mencari sumber mata air dengan jarak yang cukup jauh bahkan harus bertaruh nyawa hanya sebatas memperoleh kebutuhan persediaan air bersih. 

Dari permasalahan itu sebenarnya ada suatu teknologi pengairan yang bisa diterapkan bahkan disetiap rumah-rumah mayarakat dengan biaya yang lumayan kecil akan tetapi memiliki manfaat sebagai cadangan air bersih ketika musim kemarau tiba. Teknologi itu saya sebut saja dengan sebutan Water Filtering Technologi (Teknologi Penyaringan Air), sebenarnya teknologi penyaringan air tersebut bukan suatu teknologi yang baru, bahkan sudah diterapkan diberbagai industri untuk mencegah limbah industri yang dapat mencemari sungai atau sumber air.

Teknologi penyaringan air ini memanfaatkan air bekas pakai untuk dimanfaatkan kembali sebagai cadangan air bersih yang dapat digunakan saat sumber air terdekat mulai terdampak kekeringan, namun dalam pengaplikasiannya hanya air tertentu saja yang dapat disaring kembali untuk kebutuhan sebagai air bersih, seperti air bekas cuci piring, air bekas mandi, sedangkan air yang bersumber dari alat sanitary Soil Waste Fixtures tidak bisa digunakan untuk dimanfaatkan kembali.

Jadi tidak semua air yang bekas dipakai bisa difilter, hanya air yang bersumber dari alat sanitary Ablutionary Fixtures, Gerace Waste Fixtures, Washte Water Fixtures yang bisa dimanfaatkan kembali sebagai sumber mata air cadangan. Cara pengaplikasiannya terbilang cukup mudah dan tidak terlalu sulit.

Hanya memerlukan pengaturan jaringan pengairan yang disusun dengan rapi serta terstruktur menuju pada bak-bak filtering, kemudian melalui proses penyaringan alami, pertama air difilter ke dalam bak filter yang berisi batu berukuran sedang kurang lebih diameternya 5-7cm, lalu lambat laun air akan penuh dan mengalir ke bak filter yang berisi ijuk/serabut kelapa, dan masuk mengalir ke dalam bak filter berisikan koral tujuannya untuk menghilangkan bau pada air tersebut, dan terakhir air dialirkan melalui pipa besi menuju bak penampungan air bersih akhir.

Air bersih hasil proses filtrasi tersebut yang akan menjadi cadangan air bersih saat kemarau tiba sehingga bak penampungan akhir harus benar-benar terjaga kondisi kebersihannya jangan sampai kotor tercemari sesuatu yang dapat mempengaruhi kejernihan warna dan juga baunya, gambar ilustrasi diatas hanyalah sebuah contoh, pengaplikasian bak penampungan akhir bisa diberikan sebuah penutup yang dapat melindungi air dari sesuatu penyebab air bersih berubah menjadi kotor.

Teknologi penyaringan air ini bisa diaplikasikan di semua wilayah baik wilayah dataran rendah atau wilayah dataran tinggi, terutama di wilayah pegunungan atau perbukitan sangat mendukung diterapkannya teknologi semacam ini, apalagi jika diterapkan pada wilayah yang sering mengalami krisis air bersih saat kemarau tiba. Gambaran ilustrasi pengaplikasian water filtering teknology di wilayah dataran tinggi sebagai berikut :

Pada dataran tinggi teknologi penyaringan air (Water Filtering Technology) sangat cocok karena sifat air yang mengalir dari permukaan tinggi ke permukaan yang lebih rendah, menghasilkan proses filter yang stabil sebab pergerakan air akan tetap konsisten saat terjadi aliran air dari pusat awal sumber air yakni alat sanitary ke penampungan air bersih akhir. 

Meskipun water filtering technology bagus pada permukaan tinggi, bukan berarti tidak bagus saat diterapkan di dataran rendah, sama saja fungsingya akan tetap berjalan dengan normal saat diaplikasikan  proses pemfilteran air di dataran rendah asalkan dengan prosedur instalasi jaringan airnya baik, karena pada dasarnya kunci keberhasilan technologi ini terletak pada jaringan instalasi plumbing yang baik.

Design untuk water filtering technology sendiri tidak terlalu sulit, hanya memerlukan 3 unit bak penyaringan air dan 1 bak penampungan air akhir, dimensinya sendiri bisa berukuran besar bisa juga berukuran kecil maupun sedang, ukuran dimensi water filtering technology ini disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya hanya diterapkan di satu rumah tinggal cukup menggunakan ukuran sedang seperti pada gambar dibawah, sedangkan jika diterapkan pada beberapa rumah tinggal yang menampung banyak air dari alat sanitary rumah tangga maka harus menggunakan ukuran dimensi yang cukup besar terutama pada bak penampungan air akhinya.


Air hasil penyaringan yang terkumpul pada bak penampungan akhir tersebut maka nantinya bisa digunakan kembali untuk kebutuhan air bersih, maka semoga artikel water filtering technologi ini dapat menjadi solusi untuk mengatasi krisis air bersih di wilayah-wilayah yang sering terjadi krisis kekuarangan air bersih terutama jika musim kemarau tiba.

Penulisan pada artikel ini juga timbul berdasarkan keprihatinan penulis dengan kondisi yang masih seiring terjadi dibeberapa wilayah, sebab kondisi krisis air merupakan suatu bencana yang mungkin dibilang sangat berbahaya karena air sendiri merupakan sumber kehidupan manusia, kita semua menyadari bahwa kita tidak akan pernah mampu bertahan hidup tanpa air.

Berdasarkan ilmu pengetahuan sendiri mengapa bumi merupakan planet yang dapat memberikan kehidupan dibandingkan planet-planet lainnya di jagat raya ini, karena faktor penyebabnya adalah tersedianya sumber mata air yang cukup di bumi, serta di dukung dengan kontur permukaan bumi berupa tanah yang dapat menumbuhkan tanam-tanaman. 

Maka diharapkan pengembangan technologi seperti ini menjadi suatu solusi kecil untuk menanggulangi krisis air bersih, dan dapat menumbuhkan kesadaran pada masyarakat luas akan pentingnya menjaga ketersediaan air bersih. 

Sering kita melihat dalam kehidupan sehari-hari dimana kita manusia terkadang suka lupa akan pentingnya menjaga ketersediaan air bersih, contoh kecilnya seperti membuang sampah bukan pada tempatnya misalnya di kali atau sungai. Dan terkadang juga ketika musim penghujan tiba kita sering merasa memiliki banyak ketersediaan air bersih namun tidak memiliki cara pengelolahan air yang baik, akibatnya saat kemarau tiba kita sering mengalami krisis air bersih.

Dengan adanya technologi water filtering ini semoga dapat memberikan gambaran bagaimana mengelola air yang baik pada saat musim penghujan dan memanfaatkannya pada saat musim kemarau tiba. Sehingga kita memiliki ketersediaan air bersih saat musim kemarau, setidaknya mampu untuk mengurangi krisis ketersediaan air bersih.

Itulah tentang pembahasan technology water filtering di artikel ini, mudah-mudahan bisa bermanfaat serta dapat menjadi suatu pengetahuan baru dalam pengelolaan air secara baik dan bijak, akhiri kata terimakasih pada sahabat yang telah sudi mengunjungi blog ini dan membaca artikel ini. Selamat beraktifitas kembali, See you next time.


DILARANG COPY PASTE ARTIKEL INI! ARTIKEL TERLINDUNGI!


(B_yk)

Bameswara

c.20.10.2020.rb



Related Posts:

0 Response to "Teknologi Filtering Solusi Atasi Krisis Air Saat Kemarau."

Post a Comment