Bameswarablogs -- Corona Virus (Covid-19) merupakan suatu permasalahan yang sedang dihadapi Bangsa Indonesia saat ini, semenjak pertama kali corona virus masuk ke Indonesia kasus penyebarannya semakin hari semakin meningkat, bukan mengalami penurunan justru sebaliknya semakin bertambah, bahkan angka penurunan jauh lebih rendah dari angka positif.
Padahal lihat di Negara asal virus berasal China misalnya disana sudah berhasil mengatasi pandemik bahkan warga China mulai beraktifitas seperti biasa, mengapa hal itu tidak terjadi di Indonesia. Padahal penerapan protocol kesehatan sudah sangat masif diterapkan oleh warga Indonesia.
Sudah barang tentu jika sebuah wabah disuatu wilayah telah tersebar luas, maka dampak yang ditimbulkan bukan hanya masalah kesehatan yang mengancam nyawa manusia akan tetapi meningkatnya kemiskinan karena krisis Ekonomi yang berkelanjutan, tentunya hal itu merupakan ancaman yang sama-sama mengancam nyawa manusia secara perlahan-lahan.
Beruntunglah masyarakat Indonesia masih memiliki roda Penggerak Ekonomi Indonesia yaitu Usaha Mikro Kecil Mengengah (UMKM), semangat pantang menyerah dari pejuang kemanusiaan seperti tim relawan kesehatan baik yang masih berjuang atau yang sudah gugur serta diimbangi oleh pahlawan Ekonomi dari masyarakat Indonesia yang tidak kenal lelah untuk tetap menggerakan Ekonomi dalam Negeri.
Mengapa UMKM mengapa tidak Perusahaan Bersekala Besar atau Perusahaan BUMN?
Oke, penjalasannya begini. Kita buat gambaran sederhana, seandainya tidak ada UMKM yang terus berusaha berjuang menyelamatkan Ekonomi Indonesia apakah mungkin perusahaan besar yang menyelamatkan Ekonomi Indonesia, TIDAK. Bagaimana mungkin perusahaan besar bisa menyerap hasil dari Wong cilik.
Misalnya, petani-petani kecil, nelayan-nelayan kecil dan pekerja-pekerja kecil lainnya dari kalangan bawah, apakah mungkin hasil dari petani kecil, nelayan kecil dan pekerja kecil itu diserap oleh perusahaan besar? Tidaklah mungkin, tapi yang memungkinan adalah UMKM merekalah yang menerima hasil-hasil produksi dari Wong cilik karena sejatinya UMKM adalah perusahaan kelas cilik tidak memiliki modal besar untuk menghasilkan produksi tapi dengan kreatifitas tanpa batas yang dimilikinya justru mampu menstabilisasi dan memobilisasi perekonomian dalam Negeri.
Coba bayangkan dampak yang ditimbulkan dari Covid-19 ini, seandainya hasil produksi dari petani kecil, nelayan kecil dan pekerja kecil itu tidak diserap oleh UMKM. Maka dampak yang terjadi adalah kelaparan sebab hasil yang mereka peroleh tidak bisa dijual, jika begitu maka bisa disimpulkan bahwa perekonomian terhenti. Tapi UMKM hadir tetap menyerap hasil produksi nelayan kecil, petani kecil, dan pekerja kecil dengan penuh semangat, meskipun daya beli itu masih terbilang menurun.
Toh, Kita tahu kekuatan Pemerintah dalam membantu seluruh Rakyat' Indonesia yang jumlahnya hampir 260 juta jiwa penduduk tidaklah mungkin mampu membantu seluruh warga Negaranya, mau seberapa besar kita berkekuatan hanya mengandalkan bantuan yang kemungkinan hanya habis dalam waktu kurang lebih satu atau dua minggu. Contohnya, misalnya Si A menerima bantuan covid-19 sebesar 600ribu rupiah tentu uang 600ribu rupiah itu tidak bisa menjamin kehidupan masyarakat Indonesia dalam waktu yang lama.
Tentu problem yang semacam itu membuat warga Indonesia harus mencari penghidupan untuk menunjang kehidupan keluarganya. Tidak bisa terus-terusan mengharapkan bantuan-bantuan, jika terus mengharapkan bantuan-bantuan sama saja kemandirian masyarakat Indonesia perlu dipertanyakan!
Maka sudah sepatutnya pemerintah menangani persoalan pademi itu harus benar-benar yang mampu menurunkan resikonya tidak perduli meskipun hubungan bilateral atau apapun dihentikan sementara asalkan perekonomian dalam Negeri tetap bergerak, tetap berkembang dan resiko penularan itu tidak lagi menjadi sesuatu yang mengancam nyawa sebab sudah mampu mengendalikan.
Masa iya Covid19 sudah hampir satu tahun Kita berkehidupan berdampingan dengan virus Covid19 ini akan tetapi masih belum mampu berdamai, masih belum mampu mengenali resiko yang ditimbulkan dan penanganannya bagaimana. Bahkan penanganan Covid19 di Indonesia terkesan cuma hanya sebatas seperti latihan grak jalan, lencang kanan maju jalan dan kemudian jalan ditempat.
Beruntunglah Indonesia masih memiliki UMKM sehingga perekonomian Indonesia masih tetap bergerak, meskipun terkadang angin-anginan kadang Rupiah menguat kadang juga rupiah meunurun tapi setidaknya tidak anjlok seperti orang terjun payung, yang meloncat dari atas dataran tinggi menuju dataran rendah.
(B_yk)
C.15.11.2020.Rb
Related Posts: