Patah
Patah itu tidak pernah terduga
Lihatlah ranting pepohonan
Tampak kokoh dihembus angin
Lalu lihatlah pada bagian akarnya
Adakalanya ranting yang kokoh
Berbanding membaliki kenyataan
Ketika pohon diguncang gempa
Dengan kekuatan lima sekala Richter
Akarnya terangkat ke permukaan tanah
Pohon kehilangan kekuatan menahan gaya
Hingga jatuh roboh menimpa tangga
Maka ranting kokoh tak berarti apa-apa.
Terkadang hanya menilai melalui mata
Begitulah pada umumnya umat manusia
Sawang winawang melalui Indra penglihat
Penilaian satu sudut kadang buat sesat.
Mematahkan semangat berukhuwah
Mengurangi semangat berdakwah
Hanya karena satu argumen salah
Membuat semua menjadi tak berarah.
(B_yk)
C.08.01.2021.Rb
0 Response to "Puisi Patah"
Post a Comment