Hati Ku Anti Peluru
Dalam renung yang terdalam
Saat mencoba menyelami hati
Ternyata tidaklah mudah
Perlu terhempas lagi dan lagi.
Berkali-kali menguji adrenalin
Hingga di depan dinding qolbi
Dinding yang tampak terkunci
Kokoh melampaui tembok berlin.
Aku mencoba merabah sisa tenaga
Dengan nafas sengal terengah
Disaat-saat harapku sirna
Spontan keluar ucapan doa.
Tuhan, aku didepan hatiku
Bantulah aku dengan pertolongan Mu
Bukakan kunci pintu hatiku
Agar ku mengenal siapa aku.
Lalu seketika Engkau menyeru
"Wahai Muhammad"
"Jika ada dari hamba Ku mengadu"
"Katakan jika ia bertanya dimana Aku"
"Katakan bahwa Aku dekat"
"Bahkan Aku paling dekat"
"Dibandingkan dengan urat nadimu"
"Maka disitulah Aku Tuhan mu."
"Aku lebih tahu keadaan mu"
"Maka mendekatlah pada Ku"
"Jika kau ingin membuka pintu hatimu"
"Segumpal daging dalam dada mu"
"Telah sengaja Aku ciptakan satu"
"Begitupun tidak Ku ciptakan utuh"
"Separuh belum Aku biarkan menyatu"
"Dan menyatukan bagian-bagian itu"
"Itu bukan menjadi tanggung jawab mu"
"Maka cukuplah kau mendekat pada Ku"
"Biarkan Aku yang menyatukan bagian itu"
"Sebab perumupamaan penyatuan"
"Separuh dari bagian hati mu agar utuh"
"Seumpama menyatukan Tubuh dengan Ruh"
"Dan kau takan mampu melakukan itu"
"Cukup bagimu mendekat pada Ku"
"Karena hati mu telah aku bentuk"
"Sekuat baja bongkahan batu"
"Hatimu takan tertembus oleh peluru"
(B_yk)
c.13.06.2021.rb
0 Response to "Hati Ku Anti Peluru"
Post a Comment