"Saya lebih senang membangun Start Up sendiri, dibandingkan harus bergabung merintis bisnis start up yang bukan ide saya sendiri, karena energi yang dikeluarkan itu sama-sama besarnya. Jika Saya merintis binis saya sendiri maka yang saya rintis akan menjadi milik saya, tetapi jika merintis usaha bisnis orang lain saya hanya akan tetap menjadi karyawan seumur hidup."
Merintis bisnis start up itu seperti Anda mendaki sebuah puncak gunung everest harus penuh dengan persiapan yang matang dan juga kekuatan kaki yang kokoh, semangat saja tidak akan pernah cukup untuk mendaki gunung everest.
Gunung Everest merupakan gunung tertinggi di dunia puncaknya mencapai 8848 Mdpl (Diatas permukaan laut), Sehingga memerlukan tekad, ambisi, semangat yang besar, serta niat yang sungguh-sungguh. Tanpa itu semua Anda hanya akan menjadi seorang yang bermimpi untuk mendaki puncak gunung everest.
Tidak perlu jauh-jauh terlebih dahulu untuk berlatih mendaki gunung everest, terlebih dahulu harus mendaki puncak gunung jaya wijaya yang merupakan puncak tertinggi di dataran bumi Nusantara. Membangun start up usahakan kaki Anda terbiasa untuk dilatih mendaki puncak-puncak terjal dan berbatu, akan banyak aral melintang dihadapan Anda. So, Teruslah bermimpi sampai mimpi Anda menjadi nyata.
Jika kamu terjatuh, cukup terjatuh diatas kasur tidur yang nyaman. Untuk sejenak menghilangka rasa letih dan membugarkan tubuh Anda agar tetap mampu mendaki Gunung impian Anda.
0 Response to "Bergabung dengan Start Up atau Membangun Start Up!"
Post a Comment