Membangun Rumah Beton Bertulang atau Ikatan Bata?

 



Bameswarablogs -- Membangun Rumah merupakan impian semua orang, semua orang pasti menginginkan rumah yang nyaman, aman, indah dan enak untuk ditinggali. Mungkin bagi Anda yang berkeinginan membangun rumah pasti bertanya-tanya sebaiknya membangun rumah kayu, rumah beton bertulang, atau rumah pasangan bata. Dari semua itu tentunya ada nilai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. 

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang bagaimana membangun rumah yang aman dan nyaman untuk ditinggali, tersebab mambangun rumah itu tidak seperti membangun kandang hewan, bahkan kandang ayam atau kandang sapi modern justru sekarang sudah dibangun dengan prosedural structural yang baik dan aman. Masa membangun rumah untuk tempat tinggal manusia asal-asalan, seharusnya lebih safty dan lebih aman serta nyaman.

Membangun rumah pasangan bata dan beton bertulang itu terdapat dua cara di Indonesia. Cara pertama biasanya membangun pasangan dinding bata terlebih dahulu, kemudian mengecor kolom setelah pasangan bata mencapai ketinggian lebih kurang 1,2-1,5 meter metode pembangunan seperti ini disebut metode pambangunan ikatan bata. Metode yang pertama ini lebih sering digunakan di Indonesia, karena keuntungannya selain menghemat penggunaan papan mal/Beqisting, serta dengan mengecor kolom setelah membangun pasangan dinding ikatan (conection) antara pasangan dinding satu dengan dinding lainnya dapat merekat dengan kuat, cara ini pada pelaksanaan di lapangan biasa diterapkan pada bangunan satu lantai.

Cara yang kedua adalah rangkaian beton bertulang dengan pasangan dinding bata, penerapan metode ini biasanya kolom dibangun terlebih dahulu sebelum pasangan bata dimulai, metode ini lebih umum diterapkan pada high rise building atau bangunan berlantai banyak. Seperti mal, ruko, gedung yang lebih mengutamakan structur kolom yang kokoh dan dimensinya lebih besar serta kuat.

Membangun konstruksi rangka beton bertulang dengan pasangan bata diantaranya dapat menghasilkan kekuatan kolom yang lebih kuat, biasanya rangka beton tidak diperlukan pada bangunan dengan atap ringan karena kekuatan kolom tidak menjadi permasalahan serius selama koneksi antara kolom dan ring balj, dan koneksi antara kolom dengan pasangan dinding terjaga dengan baik.

Adapun jika Anda ingin membangun rumah berlantai dua dari rangka beton bertulang dengan ikatan bata, berikut ini hal dasar yang perlu diperhatikan serta diketahui saat membangun rumah dengan lebih dari satu lantai :

  • Buatlah pondasi kuat dapat menahan beban dari atas serta berfungsi baik sebagai penyalur struktur atas ke seluruh permukaan pondasi sehingga dari pondasi dapat disalurkan ke permukaan tanah secara menyeluruh.
  • Diameter besi harus menggunakan diamater yang lebih besar dibandingkan dengan besi rumah sederhana tidak boleh mengurangi pembesian yang sudah disyaratkan.
  • Gunakan ring/sengkang/begeul yang lebih banyak dibanding rumah sederhana perhatikan bagian area tumpuan dan lapangan pembesiannya.
  • Tulangan pokok harus lebih dari 4 besi, tergantung dengan dimensi kolom atau ringbaloknya misalnya tulangan pokoknya antara 6 sampai 8 batang tulangan pokok.
  • Pada saat mengecor (ngemix) harus diselesaikan dengan satu waktu tidak boleh ditunda-tunda jika pengecoran dilakukan dengan ditunda-tunda itu dapat mengurangi kekuatan dari ikatan beton itu sendiri, serta lakukan pemeliharaan beton selama lebih kurang 14 hari setelah selesai pengecoran.
  • Beban atas harus lebih ringan daripada beban bawah.
  • Perhatikan campuran adukan maupun campuran adukan untuk menghindari rongga pada struktur kolom maupun ring balok.
  • Sambungan (conection) harus terikat dengan benar dan kuat perhatikan hook, ovelap harus terikat menjadi satu kesatuan sehingga saat terjadi gempa atau penurunan tanah (setllement) tidak berdampak membahayakan yang bisa mengakibatkan kegagalan structure.
  • Bukaan seta sokong tidak terlalu besar serta openingan pintu itu tidak terlalu melebihi lebernya jika semakin besar bukaan openingnya usahakan memberikan kolom praktis tambahan atau balok gantung yang dapat menahan pasangan bata diatasnya.
  • Gunakan stik/angkur besi dantara kolom dengan pondasi, serta berikan angkur stike setiap mencapai 7 lapis pasangan bata sehingga pasangannya dapat terikat dengan menyeluruh.
  • Perhatikan pemilihan bahan matrial yang bermutu baik jangan gunakan bahan matrial yang berkualitas buruk.
  • Perhatikan tenaga kerja pemilihan harus dikerjakan oleh orang-orang yang sudah mampu, dan lakukan pengawasan sacara berkala.

Related Posts:

0 Response to "Membangun Rumah Beton Bertulang atau Ikatan Bata?"

Post a Comment