Bameswarablogs -- Lingkungan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi tingakah laku perbuatan seseorang, lingkungan yang sehat akan memberikan dampak pada pribadi yang sehat baik secara akal maupun jiwanya, seseorang yang tumbuh di lingkungan yang baik akan membentuk seseorang dengan karakteristik yang baik, sedangkan seseorang yang tumbuh dilingkungan yang kurang sehat kemungkinan besar dapat mempengaruhi perkembangan mental dan jiwanya, maka faktor lingkungan setidaknya memberikan dampak besar bagi karakteristik seseorang.
Gambar diedit dari @lidyanada Usnplash |
Selain dari faktor yang dipengaruhi oleh lingkungan juga dipengaruhi oleh orang tuanya, orang tua merupakan pendidikan paling utama bagi tumbuh kembangnya seseorang, maka apabila keduanya berjalan dengan harmonis dapat dipastikan seseorang tersebut akan menjadi seseorang yang memiliki karakteristik atau menjadi jalma utama insan kamil yang siap menghadapi keadaan apapun dengan demikian maka orang tua sering memberikan pengajaran anak-anaknya dilingkungan lembaga pendidikan dengan harapan dapat memberikan dampak pembentukan karakteristik yang baik bagi kehidupannya di kemudian hari.
Tapi terkadang terjadi hubungan yang tidak selaras dengan apa yang diharapkan, harapan orang tua memberikan kesempatan di lingkungan pendidikan, alih-alih malah tidak sesuai dengan tujuannya karena anaknya terpengaruh dengan lingkungan yang kurang sehat, misalnya dengan terjerumus pada sesuatu hal-hal negatif, terlibat penggunaan obat-obatan terlarang, masuk dalam pergaulan yang kurang positif, dan masih banyak lainnya.
Dalam hal tersebut sebenarnya letaknya bukan pada kesalahan orang tua, tapi letak kesalahannya pada diri seorang anak itu sendiri, maka tidak masuk akal apabila seorang anak terjerumus lalu berdalih itu kesalahan orang tua, tidak itu bukan sepenuhnya kesalahan orang tua tapi kesalahan sang anak itu sendiri.
Oleh karenanya, sebagai seorang anak seharusnya melihat pada diri sendiri jangan selalu menyalahkan orang tua apalagi menyalahkan orang lain. Itu sebuah penyataan yang sangat tidak logis seandainya seorang anak terlahir bodoh, lalu menyalahkan orang tua. Bodoh itu karena malas, sangat tidak wajar apabila seorang bodoh karena pengaruh orang tua.
Di dunia ini mana ada orang tua yang menginginkan anak-anaknya, menjadi seorang yang bodoh, orang yang gagal, orang yang tidak berguna?
Tidak ada orang tua di dunia ini yang ingin anak-anaknya seperti itu, ini adalah sebuah nasihat dari seorang guru dulu. "Bahwa orang tua selalu menginginkan anak-anaknya jauh lebih baik dari dirinya, sekalipun seandainya seorang penjahat pasti tidak menginginkan anak-anaknya menjadi seorang penjahat"
Tentunya hal tersebut sangat masuk akal, dan sangat bisa diterima oleh nalar. Tidak ada orang tua yang memiliki akal yang sehat, menginginkan anak-anaknya menjadi seorang yang bodoh.
Maka tugas seorang anak adalah menjaga untuk tidak terjerumus pada sebuah lubang yang dapat menghancurkan citra dirinya sendiri, termasuk menjaga nama baik orang tuanya. Misalnya dengan menghindari perbuatan-perbuatan yang tidak baik, bagi masa depannya sendiri. Berikut ini cara bagaimana agar tidak terjerumus pada lingkungan yang Toxic dan merugikan diri sendiri.
Cara Terbebas Dari Lingkungan Toxic
Apa yang dimaksud Toxic?
Toxic merupakan serapan dari bahasa Inggris yang mana bisa berarti racun, sesuai sifatnya racun merupakan zat kimia yang berbahaya bahkan dapat membunuh suatu makhluk hidup, maka serapan itulah akhirnya diungkapkan kepada sifat kepribadian seseorang yang dapat merugikan kehidupan orang lain (merugikan orang lain) baik secara moril maupun materil.
Lalu bagaimana mengidentifikasi lingkungan yang toxic atau lingkungan yang sehat, mengidentifikasi lingkungan yang Toxic tidak bisa langsung menunjuk bahwa lingkungan itu Toxic atau menunjuk bahwa seseorang itu Toxic tidak bisa hanya dengan sesuatu yang sesederhana itu. Jangan menilai sesuatu hanya dari sampul luarnya tanpa memembaca terlebih dahulu isinya. Apalagi perkara hati manusia, siapa yang bisa mengetahui hati seseorang? secara langsung, jika ada itulah diri sendiri dan juga Tuhan.
"Dalam diri manusia terdapat segumpal daging (hati), apabila segumpal daging itu baik maka akan baiklah anggota tubuh yang lainnya."
Inilah cara mengidentifikasi sesuatu yang toxic atau tidak, baik itu orang maupun lingkungan.
1. Lakukan penelitian dasar
Melakukan penelitian tidak harus menjadi seorang ilmuan hebat, Anda bisa menjadi seorang peneliti amatiran :-D , teliti setiap yang ada pada lingkungan Anda, dan cermati apakah lingkungan di sekitar apakah terindikasi menunjukan gejala yang toxic atau tidak.
2. Tindak lanjuti hasil penelitian
Setelah melakukan eksplorasi dengan hasil penelitian amatir yang baru saja diperoleh maka selanjutnya tindak lanjuti apakah lingkungan itu termasuk kedalam Toxic ringan, Toxic sedang, atau Toxic akut.
3. Tentukan sikap Anda
Setelah mendapatkan hasil tindak lanjut setidaknya Anda sudah mengetahui apakah lingkungan itu baik untuk kemajuan diri atau malah menghambat kemajuan diri, jika hasilnya baik untuk pengembangan diri maka bisa dipikirkan lagi lingkungan tersebut, tapi jika menghambat kemajuan diri sebaiknya tentukan sikap dengan cara yang Anda bisa atau menghindarinya.
Berikut ciri-ciri lingkungan yang Toxic :
1. Membuat seseorang tidak percaya diri minder merendahkan kemampuan diri sendiri dan orang lain.
2. Terlalu banyak mencari keburukan-keburukan orang lain.
3. Suka membuang-buang waktu pada sesuatu hal yang tidak bergitu penting dan berguna.
4. Terlalu kaku dan selalu ingin terlihat prefeksionis dihadapan semua orang.
5. Lebih banyak mengeluh dibandingkan usahanya.
6. Tidak senang dengan keberhasilan orang lain.
7. Tidak menganggap penting nasihat-nasihat baik atau ilmu pengetahuan.
8. Susah untuk menerima kenyataan, dan selalu menyalahkan orang lain dibandingkan instrospeksi diri.
9. Sulit untuk diajak kerjasama untuk maju kearah yang lebih baik.
10. Merasa tahu segala hal dan tidak mau belajar.
Bagaimana cara mengatasi sesuatu yang Toxic :
1. Harus percaya diri dengan kemapuan diri sendiri
2. Berusahalah untuk menginstropeksi diri sebelum menilai orang lain salah
3. Jangan suka menunda-nuda waktu, misalnya tugas ataupun pekerjaan.
4. Bersikap sederhana tidak mesti harus terlihat prefeksionis karena manusia pasti memiliki kelemahan dan kelebihannya masing-masing
5. Banyakin usaha dari pada memperbanyak mengeluh
6. Belajarlah bangga melihat kesuksesan orang lain, jadikan orang-orang yang sukses sebagai guru terbaik dalam hidup
7. Berusaha mendengarkan nasihat terlebih dahulu sebelum menilai apakah nasihat itu baik atau buruk
8. Terimalah kenyataan, baik itu berupa kebarhasilan atau kegagalan, terima dengan gagah berani layaknya seorang kesatria.
9. Belajarlah untuk menerima tawaran jika itu menuju hal-hal positif dan harus berani katakan tidak pada hal-hal negatif.
10. Teruslah belajar lebih baik terus belajar dari pada merasa tahu segala hal tapi ketika diuji hasilnya nol.
Mungkin itu saja beberapa cara agar bisa terbebas dari lingkungan atau seseorang yang Toxic, semoga bermanfaat dan mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang menyenangkan baik disengaja maupun tidak disengaja di dalam kerangka paragraf demi paragraf tulisan ini. Selamat beraktifitas dan sampai jumpa dilain kesempatan, Have a nice day, See you next time.
0 Response to "Cara Terbebas Dari Toxic Enviroment"
Post a Comment