Bameswarablogs -- Dalam dunia industri konstruksi gedung dan jembatan, merupakan suatu industri yang memiliki kompleksitas tinggi dan beresiko besar, oleh karena itu membutuhkan sebuah penangan oleh para insinyur-insinyur teknik yang menguasai bidang tersebut, sebelum suatu konstruksi itu dimulai pelaksanaannya, baik sebelum maupun sedang berlangsung pelaksanaan hingga pemeliharaan harus benar-benar diperhatikan dan diperhitungkan dengan analisa-analisa bidang keilmuan yang sesuai kebutuhan pengaplikasiaannya. Misalnya membangun suatu jembatan harus diperhitungkan benar-benar gaya-gaya atau beban yang akan bekerja pada struktural jembatan itu sendiri, dimana gaya yang dihitung meliputi beban berat sendiri, beban hidup, beban mati, dan beban yang diakibatkan oleh perubahan cuaca atau siklus alam yakni disebut beban lateral.
Itulah tugas seroang insinyur teknik untuk memperhitungkan dan membuat perencanaan dengan sangat matang mulai dari awal pelaksanaan, pengerjaan, hingga pemeliharaannya tetap harus menjadi tanggung jawab seorang engineer,, untuk itu apabila terjadi suatu kegagalan pada suatu konstruksi hal tersebut dapat dipertanggung jawabkan dihadapan hukum. Jadi wajar saja tugas seorang engineer itu tidak mudah. Karena kompleksitasnya yang sangat tinggi tersebut pada akhirnya dibuatlah program-program yang dapat dijalankan sebagai alat/sofware analisa perhitungan structure. Dalam kesempatan kali ini maka akan dijelaskan beberapa sofware analisa structure yang sering digunakan oleh seorang civil engineer, beberapa sofware tersebut sebagai beriku :
1. SAP2000
SAP2000 merupakan sofware perhitungan structural yang sangat lengkap, namun terbilang tidak terlalu sulit untuk diaplikasikan sebagai sofware analisis structure, SAP mulai pertama didirikan pada tahun 1975, oleh perusahaan Computers and Structures, Inc. (CSI) diakui secara global sebagai pemimpin perintis dalam perangkat lunak untuk rekayasa struktural dan gempa bumi.
SAP2000 salah satu sofware dari CSI yang digunakan oleh ribuan perusahaan teknik di lebih dari 160 negara untuk merancang proyek-proyek besar, termasuk Menara Taipei 101 di Taiwan, One World Trade Center di New York, Stadion Sarang Burung Olimpiade 2008 di Beijing dan kabel-stayed Jembatan Centenario di atas Terusan Panama. Perangkat lunak CSI didukung oleh lebih dari empat dekade penelitian dan pengembangan, menjadikannya pilihan tepercaya bagi para profesional desain canggih di mana pun.
Prinsip utama penggunaan program ini adalah pemodelan struktur, eksekusi analisis, dan pemeriksaan atau optimasi desain yang semuanya dilakukan dalam satu langkah atau satu tampilan. Tampilan berupa model secara real time sehingga memudahkan pengguna untuk melakukan pemodelan secara menyeluruh dalam waktu singkat namun dengan hasil yang tepat.
Output yang dihasilkan oleh SAP2000 dapat ditampilkan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan baik berupa model structure, grafik, maupun spreedsheet yang dapat disesuaikan sebagai penyusunan design dan perencanaan.
SAP2000 menggunakan finite element methode Analisis baik untuk kebutuhan analisis stastis, maupun analisis dinamis (non linear analysis). Keduanya terintegrasi dalam satu paket yang disertai dengan databese tampang structur baik yang berbentuk simetris maupun aismetris.
Kelebihan aplikasi SAP2000 ini diantaranya :
Analisis yang cepat dan akurat
Model pembebanan yang lebih lengkap baik itu static loading maupun dynamic loading.
Pemodelan elemen shell yang akurat
Analisis dinamic dengan Ritz dan Eigenvalue
Sistem kordinat ganda untuk bentuk geometri yang kompleks dan rumit.
Hanya dapat digunakan pada OS Windows
2. ETABS
ETABS (Extended Three Dimensional Analysis Of Building Systems) salah satu sofware buatan perusahaan yang sama yaitu Computer And Structures, Inc. Etabs digunakan untuk melakukan analisa pemodelan desain pada struktural bangunan gedung dengan cepat dan akurat. Sofware ini memiliki tampilan interface yang mudah dipahami dengan tool-tool yang sama seperti SAP200, jika seseorang yang biasa menggunakan SAP2000 pasti tidak akan merasa kesulitan menggunakan ETABS.
Dengan ETABS dapat mempermudah perhitungan analisis structrur bangunan yang dahulu dilakukan secara manual dan sangat membutuhkan waktu yang lama, sekarang dengan Sofware ini seorang Civil Engineer dapat dengan cepat melakukan analisa structure.
Relevansi ETABS itu dapat bekerja dengan cepat dalam desain structure gedung bertingkat (Hig Rise Building) dengan memperhatikan beban berat sendiri, beban hidup, beban angin, dan beban yang diakibatkan oleh rekahan maupun gempa bumi.
Beban gempa bumi dalam sofware ini memiliki metode 2 analisis diantaranya beban respon spektrum function dan dengan time hystori function. Dengan demikian analisa gempa dan beban angin (gaya lateral) dapat secara otomatis di hitung dengan memodofikasi value (nilai) koefisien faktordari peraturan ACI dan IBC sehingga sesuai dengan peraturan SNI yang berlaku di Indonesia.
Saat pertama kali membuka Sofware ini maka Anda akan diberikan lima pilihan frame analisis, diantaranya frame baja, frame beton , balok komposit dan baja rangka batang serta analisis dinding geser.
Kelebihan aplikasi ETABS ini diantaranya :
Analisis yang cepat dan akurat
Frame pemodelan design yang memudahkan analisis gedung bertingkat
Pemodelan Shell yang akurat
Pengoptimalan analisis Ritz dan Eigenvalue
Hanya didukung pada OS Windows
3. Tekla Structure
Penggunaan Tekla Structure memang tidak sepopuler seperti SAP2000 dan ETABS di Indonesia, tapi tekla structure merupakan salah satu sofware analisa structure yang digunakan oleh para profesional sebagai perangkat sofware analisa structure.
Tekla Structure merupakan Building Information Modeling (BIM) yang terbilang canggih, produsen pengembang sofware ini yaitu Tekla Corporation, mereka mengembangkan sofware ini sekitar tahun 1966, di Espoo, Finlandia. Saham Perusahan ini tercatat di bursa efek Helsinki pada bulai mei 2000 hingga tahun 2012, karena sekitar bulan mei 2011 Trimble menawarkan pada Tekla Corporation untuk mendapatkan Tekla dengan pengajuan sebesar $450 Juta, dan agrement penanda tanganan dilakukan sekitar tahun 2012.
Sofware Tekla memungkinkan pemakainya untuk membuat pemodelan atau design dengan sangat constructif structrure 3d. Model Tekla dapat digunakan sebagai seluruh bangunan dari desain konseptual fabrikasi, ereksi, hingga manajemen konstruksi.
Dasar pengerjaan pada pemodelan Tekla Structure terdiri menjadi 2 diantaranya :
Proses Modeling
Proses Drawing
Proses modeling pada Tekla Structure memungkinkan penggunanya untuk melakukan :
Melihat View Model Tekla
Membuat serta memodifikasi grid
Membuat pola pengelasan baja (Welding)
Memberikan penambahan pada pemodelan
Membuat rabatan concreat/beton
Membuat assemblies dari Steel Part
Membuat Case Unit dari Concreate Part
Membuat sampler dari assembly hirarky
Membuat detail steel, concreat.
Membuat automatic conction preseent part
Membuat Erection Sequences
Membuat informasi pemodelan 4D(Simulasi)
Pilih dan mengelola jadwal pembangunan
Pemberian marking otomatis
Outpu Tekla Structure diantaranya :
Create cast-in-place cencreate reinforcement drawings with bending schedules
Customize drawing title blocks and reports
Create general arrangment drawings (plant, section, erection)
Ketiga sofware diatas merupakan sofware analisa structure yang cukup banyak digunakan oleh para insinyur sipil untuk mempermudah pekerjaan mereka dalam membuat pemodelan analisis structure yang mutakhir dan meminimalisir resiko terjadinya kegagalan pada suatu konstruksi.
Selain dari Sofware Structure yang berjalan di Operation System Windows ada juga sofware Analisis structure yang berjalan di Operation System Unix/Linux (Open Sources Sofware), berikut beberapa Sofware Analisis Structure Open Sources :
1. JBEAM
JBeam merupakan perangkat lunak analisis struktural open source gratis baik untuk linux maupun windows. Melalui perangkat lunak ini, pengguna dapat melakukan analisis struktur dua dimensi statis dan dinamis. Seperti namanya, ini terutama digunakan untuk menganalisis struktur yang terdiri dari balok (Beam).
Dalam perangkat lunak ini, pengguna juga dapat membuat struktur balok menggunakan node dan elemen penghubung dan kemudian melakukan analisis modal dan statis pada struktur balok. Setelah melakukan analisis, pengguna dapat mengetahui gaya geser, gaya normal, momen, dan nilai perpindahan dari struktur balok yang diamati. Sekarang, lihat fitur utama dari perangkat lunak analisis struktural open source ini.
Fitur :
Node dan Elemen: Bagian ini berisi semua elemen untuk membuat struktur balok seperti X Dibatasi, Z Dibatasi, Truss, EB Beam, EBS Beam, dll Pengguna dapat secara manual memilih satu elemen pada satu waktu dan menempatkannya di atas antarmuka utamanya. Setelah itu, pengguna dapat bergabung dengan mereka untuk menyelesaikan struktur balok.
Ubah Properti: Dengan menggunakan alat ini, pengguna dapat secara manual menentukan nilai struktur balok seperti panjang, massa terdistribusi, VI, VK, EA, dan banyak lagi.
Analisis Modal: Setelah membuat struktur balok dan menentukan nilai struktur, pengguna dapat memulai analisis modal dengan menggunakan alat ini. Setelah analisis selesai, pengguna dapat melihat perpindahan, gaya normal, gaya geser, momen, dll., gaya yang ditanggung oleh struktur.
Animate Mode: Ini adalah fitur praktis lain yang menunjukkan gerakan yang terjadi dalam struktur di bawah kekuatan tertentu dalam bentuk animasi.
Menulis ke ASCII dan HTML: Dengan menggunakan fitur ini, pengguna dapat menyimpan nilai analisis akhir dalam bentuk format file ASCII TXT dan HTML.
Beamax adalah perangkat lunak analisis struktural open source gratis lainnya untuk Windows dan Linux. Perangkat lunak ini dirancang khusus untuk visual dan menganalisis struktur balok terus menerus.
Sofware ini memungkinkan pengguna untuk membuat struktur balok sederhana dan menjalankan analisisnya. Seiring dengan visualisasi, juga memberikan nilai numerik dari analisis yang menyoroti gaya geser, momen lentur, dan perpindahan. Dalam perangkat lunak ini, pengguna juga dapat memuat file Beamax (.bcb) yang ada untuk menjalankan analisis pada file tersebut. Sekarang, lihat fitur utama perangkat lunak analisis struktural open source ini. Cocok untuk perhitungan mekanika teknik sederhana.
Fitur :
Balok Baru: Gunakan untuk mulai membangun struktur balok kontinu baru. Ini juga memungkinkan pengguna untuk menentukan panjang balok secara manual.
Elemen Pendukung: Setelah menentukan panjang balok, pengguna dapat menggunakan elemen pendukung untuk menentukan posisi penyangga tetap, berengsel, atau roller untuk balok.
Beban: Dengan menggunakannya, pengguna dapat secara manual menentukan posisi titik dan distribusi linier beban di atas balok dan nilainya dalam KN/m.
Tampilan: Sekarang, pengguna dapat mengaktifkan opsi gaya geser, momen lentur, perpindahan, dan nilai numerik dengan membuka bagian Tampilan untuk memvisualisasikan nilai yang dianalisis dalam bentuk beberapa grafik.
Gratissssss
3. FRAME3DD
Frame3DD adalah perangkat lunak analisis struktural open source gratis lainnya untuk Windows, Linux, dan macOS.
Melalui perangkat lunak ini, pengguna dapat melakukan analisis struktural statis dan dinamis. Plus, itu juga mendukung rangka dua dan tiga dimensi dengan geometris dan elastis, dan kekakuan. Perangkat lunak ini membutuhkan file 3DD yang membawa semua data struktur dalam bentuk Nilai Posisi, SF Kanan, BM Kiri, Kemiringan, dll. Dari setiap tingkat struktur.
Beberapa kumpulan file contoh juga disertakan dengan perangkat lunak ini yang dapat diedit oleh pengguna (untuk mengedit nilai struktural khusus input) menggunakan program Excel. Meskipun perangkat lunak ini tidak dilengkapi dengan antarmuka pengguna grafis, pengguna ini perlu menggunakan konsol bersama dengan serangkaian perintah yang tepat untuk menjalankannya. Sekarang, ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk menjalankan analisis struktural dalam perangkat lunak ini.
Cara menjalankan analisis struktural di Frame3DD:
Pertama buka salah satu contoh file yang disertakan dengan perangkat lunak ini di program Excel, Libre Office, dll.
Sekarang, pengguna dapat secara manual mengedit nilai default dari file contoh.
Selanjutnya, salin file dan tempel ke folder Windows dari perangkat lunak ini.
Sekarang, luncurkan perangkat lunak ini menggunakan command prompt.
Setelah itu, tulis perintah ini frame3dd.exe -i input_file.3dd -o output_file_name.
Pada akhirnya, ketuk tombol Enter untuk menjalankan analisis.
Setelah analisis selesai, pengguna dapat melihat nilai analisis output pada prompt perintah seperti analisis elastis linier, jumlah node dinamis, jumlah node yang dimuat, nilai tampilan tambahan sisa RMS, dan banyak lagi.
Kekurangannya :
Perangkat lunak ini tidak dilengkapi dengan antarmuka pengguna grafis
Mungkin itu seja yang bisa dibagikan pada artikel ini, Beberapa Sofware Analisa Structure ini. Mohon maaf apabila ada yang kurang jelas, karena yang jelas itu Izhar. Sekian terimakasih see you next time, Selamat berakhir pekan.
The Dynamic Cone Penetrometer (DCP) is a non-destructive, effective, quick, and dependable testing method for determining the stiffness/strength properties of granular pavement layers and subgrade. Following the DCP test, the penetration indexes (PI) of each layer are calculated.
What Dynamic Cone Penetrometer Test?
DCP testing is used to determine the subsurface strength and design load of the soil. Engineers conduct in-situ testing to estimate the load bearing capacity of a soil by measuring the extent of penetration into the ground of a calibrated tip or cone.
What exactly is the DCP test in road construction?
The Dynamic Cone Penetration Test measures a material's resistance to penetration in-situ. The test is carried out by repeatedly striking a metal cone into the ground with a 17.6 lb (8 kg)weight dropped from a distance of 2.26 feet (575 mm).
How does DCP get calculated?
The DCP index is calculated using the average penetration depth produced by a single blow of the 17.6 lb (8 kg) hammer. To obtain the DCP index value from the correlation equation in paragraph 4, multiply the average penetration per hammer blow of the 10.1 lb (4.6 kg) hammer by 2.
Why is a CBR test performed?
The California Bearing Ratio Test CBR is a penetration test used to assess the subgrade strength of roads and pavements. The results of these tests are combined with empirical curves to determine the thickness of the pavement and its constituent layers.
How do you interpret a penetrometer?
The measurement should be taken from the lower side of the red ring, closest to the knurled handle. The scale measures unconfined compressive strength in tons per square foot or kilograms per square centimeter.
What exactly is CBR value?
The California Bearing Ratio (CBR) is a measure of the strength of a road's subgrade and the materials used in its construction. The ratio is calculated using a standardized penetration test developed for highway engineering by the California Division of Highways.
What is the relationship between DCP and CBR?
The California Bearing Ratio (CBR) is a method of classifying soil capacity for use as a subgrade or base material in the construction of pavements [1]. The Dynamic Cone Penetrometer (DCP), on the other hand, is a device used to assess the in-situ resistance of unaltered or compacted materials soils [3].
DCP is used to test granular pavement in what way?
The Dynamic Cone Penetrometer (DCP) is a non-destructive, effective, quick, and dependable testing method for determining the stiffness/strength properties of granular pavement layers and subgrade. Following the DCP test, the penetration indexes (PI) of each layer are calculated.
What is the purpose of DCP testing?
The Dynamic Cone Penetrometer (DCP) is a non-destructive, effective, quick, and dependable testing method for determining the stiffness/strength properties of granular pavement layers and subgrade.
What is the purpose of a dynamic cone penetrometer (DCP)?
What exactly is the Dynamic Cone Penetrometer (DCP)? What is a Dynamic Cone Penetrometer (DCP)? [PDF] The Dynamic Cone Penetrometer (DCP) is a tool used to assess the strength of soils on-site. It also aids in the long-term monitoring of granular layers and subgrade soils in pavement sections.
On a DCP test, how is Penetration recorded?
The DCP is placed at the test location after the test apparatus has been assembled, and the initial penetration of the rod is recorded to provide a zeroing scale. The weight is raised to the top of the rod, 575 mm above the anvil, while holding the rod vertically.
Elastic behavior is caused by applied loads, whereas plastic behavior can occur both below and above yield stresse rate of creep is determined by the concrete's composition as well as the surrounding factors.
Concrete multi-story buildings, like steel multi-story buildings, can be made out of portal frames, braced frames, or diaphragms with concrete core walls for lateral stability.
However, lateral stability has numerous requirements for multi-story buildings:
When constructing floors with in-situ reinforced concrete, stiff horizontal diaphragms must be used with core walls. Lift shafts or the surrounding walls of stairs can have concrete core walls (with a minimum thickness of 200mm for steel reinforcement placement and concreting).
Unless transfer structures are used, bracing should be used throughout the height of the building.
The shear center should be located where the resultant of overturning forces is located.
A bachelor's degree in engineering is required for most structural-engineering employment. Many businesses, particularly those who provide engineering consulting services, also need professional engineer certification. For promotion to management, a master's degree is frequently necessary, and continuing education and training is essential to stay up with advances in technology, materials, computer hardware and software, and regulatory requirements. Many structural engineers are also members of the American Society of Civil Engineers' Structural Engineering Institute.
According to Salary.com, a newly minted structural engineer with a bachelor's degree can earn between $41.045 and $62.883 as of July 2014. A midlevel engineer with a master's degree and five to ten years of experience can earn between $74.600 and $102.063; while an engineer with a master's degree and more than ten years of experience can earn between $87.562 and $113.770. Many experienced engineers with postgraduate degrees proceed to managerial roles or start their own enterprises, allowing them to earn even more money.
Design of structural members for optimum stiffness and strength
Bolts, plates, connectors, and anchors that help transmit forces are designed with this in mind.
Image by Poxabay
Frequently, the cost of the building is determined not by the steel's self-weight, but by the steel fabrication and erection. Because heavier parts with simpler features cost less than lighter sections with extensive connection details, effective connection design is critical to the structure's cost.
Steel is elastic, and it performs elastically until it reaches its yield strength. They then deform in a plastic way until they reach their maximum strength.
Steel has a low creep rate in general. Steel, on the other hand, has a significant creep rate at high temperatures or when subjected to heat or fire.
Steel can also fail due to wear and tear.
Steel structures are designed to be ductile so that they do not fail owing to internal stress deflection.
Steel frames, either portal frames or bracings with walls, are commonly used to create low-rise buildings. The governing loads for portal frames are lateral wind loads. Structural bracing members for braced bays are commonly hollow sections or angles that are utilized for vertical bracing. Single diagonal braces are made to withstand compression and stress. Cross diagonal bracing with a 45-degree angle are designed to take just tension. Triangulated floor bracing can be utilized for horizontal bracing to transmit lateral wind loads to nearby vertical bracing systems.
Simple and stiff design are the two most common styles of design.
Simple Design: This strategy creates structures with no restraints on moments in their linkages. During simple design, the following assumptions are made:
All columns, including vertical loads, resist applied loads at the neutral axis.
All beams are simply held in place.
Bracings, core walls, and shear walls help the whole structure withstand lateral wind loads.
Rigid Design: This strategy is used to create structures with permanent connections. Vertical, horizontal, and moment forces can all be resisted by fixed supports.
During the preliminary design phase, one should concentrate on:
1. Load types and loading paths
2. Columns, beams, and slabs geometry and layout
3. The lateral stability system's type (bracings, core walls, etc)
4. The requirement of transfer structures
5. Make sure everything is in order from floor to floor.
There are numerous approaches to increase the flexibility of structures while also increasing their value and performance:
1. Reducing the thickness of structural beams
2. Increased headroom
3. Increasing the distance between columns between slabs
4. Remove structural walls because future development will not be able to remove them for their use.
During detailed design, one should pay attention to the following:
1. Limitations on human comfort and cladding due to serviceability, vibration, acoustic, and deflection
2. Structural member fire and corrosion protection
3. The structure's cost (structure itself, during its operations, and future developments)
4. Coordination with the structure's mechanical equipment and services (especially though beams, walls, and slabs)
5. The impact on neighboring structures and the use of joints to separate effects caused by one structure from those caused by another.
6. The structure's buildability and constructability, including the program and contractors
7. Effects of temperature changes and shrinkage on structural elements that can cause expansion and contraction
8. The impact of aesthetics and structural elements' exposure
9. Overall and differential foundation settlement
Controlling cracks with adequate reinforcement and detailing
Consider the following:
The thickness of floor systems will need to be raised as the distance between columns rises due to the demand for column-free area, increasing the cost of the span.
Solutions are as follows:
Building services and pipelines should be integrated into beams, walls, and slabs.
To prevent inducing greater stresses at high shear areas at the ends, integrate building services at the mid-span of beams or near the mid-span of beams.
The overall height of the building increases as the headroom distance for floor heights increases due to the need for ceiling and service zones, consequently raising the structure's cost.
To make early planning more efficient and to plan important structural parts inside the structure, it is most useful for the design team to determine distinct types of building functions for different places (eg. transfer beams).
In construction materials laboratories, the California Bearing Ratio (CBR) test is used to assess the strength of soil subgrades and base course materials. CBR test values are used by those who build and engineer highways, airport runways and taxiways, parking lots, and other pavements to determine pavement and foundation thicknesses.
CBR Test Methods
The ASTM D1883 and AASHTO T 193 laboratory test technique for the CBR test is a simple empirical approach that compares the test specimen's resistance to penetration to that of a "standard" sample of well-graded crushed stone material using a standard-sized piston. Aside from penetration resistance, the test does not characterize any other soil qualities. The FM 5-515 Limerock Bearing Ratio (LBR) Test was created by the Florida Department of Transportation as a modified version of this method.
CBR testing on soil subgrades can also be done in-place with an equipment that uses the same size penetration piston or a dynamic cone penetrometer (DCP). ASTM D4429 is frequently used as a preliminary test to establish in-place soil or foundation conditions or to corroborate laboratory results.
Why CBR Test Is Important
Economic expansion fueled the desire for more miles of better-quality roads in the early 1900s, resulting in greater traffic. The CBR test was devised by engineers at the California Division of Highways (now Caltrans) in 1928 and 1929 to confirm that pavements could be built affordably while still carrying the predicted axle loads. They used the penetration resistance of optimum crushed-rock foundation material as a benchmark against which all other soil and base course materials were measured. The CBR test was first used in California in 1935, and it is now a standard method in ASTM, AASHTO, the US Army Corps of Engineers (USACE), British Standards, and other organizations. State Departments of Transportation and the Federal Highway Administration all recognize the importance of CBR values in pavement and runway design.
CBR Test Procedure
CBR Laboratory Test Preparation
The majority of the time spent in the geotechnical laboratory testing CBR samples is spent on sample preparation. The materials that will be used in the study are sampled and processed in the lab to create a series of test specimens.
The same or equivalent steps used in ASTM D698 or D1557 (AASHTO T 99 and T 180) moisture/density relationship (Proctor) tests are used in the preparation. The CBR test specifier may request that the dry density of the specimens be changed. The dry density can be adjusted by changing the needed number of blow counts. Spacer discs, surcharge weights, and other expansion measuring equipment are also required.
The test is most commonly used to determine the strength of cohesive materials with maximum particle sizes of less than 19 mm (0.75 in), although it can also be used to determine the strength of granular soils and aggregates. Before the penetration test, three to five samples are prepared and immersed for a length of time. The prepared test specimens are placed in a load frame and exposed to regulated penetration stresses from a piston with a 3in2 (1,935mm2) surface area. Loads are measured and graphically shown at predetermined penetration intervals.
In the CBR test, there are several sample preparation test procedures that can be used. A single sample can be tested at optimum water content (as defined by ASTM D698 or D1557), or a series of three test specimens can be tested at optimum water content (as determined by ASTM D698 or D1557).
Soaked CBR Test Specimens
Most CBR testing employ soaking to account for adverse moisture conditions from predicted rainfall or flooding. In addition to the compaction procedure, each specimen is normally soaked in water for 96 hours before to the penetration test.
A surcharge load of 10lbf (4.54kg) or more must be applied on the sample during the soaking time using surcharge weights to approximate the weight of the pavement and other loads required. Before penetration testing, the soil swell caused by soaking must be measured using expansion measurement apparatus and swell plates placed on the sample. Preparing several compacted specimens for a single test requires a significant amount of time. To maximize testing, complete CBR testing sets featuring numerous CBR molds and components are provided.
CBR Penetration Test
The sample is kept in the mold for penetration testing. The piston is seated against the test sample with the perforated plate and the necessary surcharge weights in place on the soil, and loading begins at a rate of 0.05in (12.7mm) per minute. Test loads are recorded at eleven predefined depths up to 0.500in as the piston enters the soil (13mm).
Penetrations vs. load readings are shown on a graph and rectified according to the test standard's method. Standard stresses of 1,000psi (6.9mPa) and 1,500psi (10.3mPa) are divided by corrected stress values from penetration depths of 0.100 and 0.200in (2.54 and 5.08mm), then multiplied by 100. CBR values often drop as penetration increases. The CBR value is the stress at a penetration depth of 0.100in (2.54mm). The ratio at the 0.200in (5.08mm) penetration depth is occasionally higher than the 0.100in depth, necessitating a repetition of the test. If the check test yields similar findings, the reported CBR is the stress from the 0.200in penetration depth.
Field CBR Test
Field CBR testing is done on soil subgrades in order to determine in-place soil and base conditions or to corroborate laboratory test results. For loading, the ASTM D4429 test technique necessitates the use of specialized CBR field equipment. Because soil saturation can be controlled in the lab but not in the field, a direct correlation between the two types of tests is challenging.
Note: This is an ASTM standard that has been withdrawn but will be reintroduced as a new or improved test method soon.
DCP Test
Another field test that is frequently used to assess in-place CBR values is the Dynamic Cone Penetrometer (DCP). The conditions for using this test method for pavement design applications are outlined in ASTM D6951, and the measured values are widely accepted.
DCP test equipment is more portable than field CBR apparatus and is often easier to set up in remote areas. A cone-shaped point is forced down through soil layers using a sliding hammer, measuring penetration resistance. The DCP can also be used to define soil strata and relative strengths to a depth of at least 39 inches (1 meter).
CBR Values
California bearing ratios from field tests show the material's in-situ strengths under current field conditions and might not always correspond to laboratory CBR values for the same material. For soaking laboratory samples, saturation levels are near 100%. Because field materials are rarely more than 80% saturated, they are more resistant to penetration. The standard test methods' significance and use sections provide thorough interpretation instructions. The graph below gives an idea of what to expect in terms of laboratory and field CBR values for various soil types.
CBR Testing Equipment
CBR Lab Equipment (ASTM D1883):
CBR penetration testing requires a top quality laboratory load frame with a capacity of 10,000lbf (44.5kN) or more and the ability to operate at a strain rate of 0.05in (1.3mm) per minute.
With CBR Testing Components for load and displacement measurement, the load frame will be ready to execute precise, repeatable testing.
A Load Ring, Penetration Piston, and Dial Indicator Set will suffice for occasional CBR testing.
Gilson offers a Digital CBR Component Set for efficient testing of many samples since it optimizes data collecting, calculation, and reporting. A 10,000lbf Load Cell, Penetration Piston, 2in Linear Variable Displacement Transducer, and a Two-Channel Data Readout are all included in the kit.
CBR Data Acquisition Software uses real-time data collection to expedite the calculating, graphing, and reporting process, and plots results to ASTM/AASHTO specifications.
The CBR Test Set contains all of the components needed to execute the CBR lab test.
Molded by CBR
Annular Surcharge Weight of 5 lbs
Slotted Surcharge Weight of 5 lbs
Plates for Swelling
Filter Paper CBR
CBR Disc Spacer
CBR Swell Tripod
Mechanical Dial Indicator 1x0.001in
Compaction of the soil For compacting soil samples for testing, hammers are used.
Equipment for CBR Field Testing (ASTM D4429):
The CBR Penetration Piston is the same as the one used in the laboratory, but different equipment is needed to generate enough resistance to load the piston.
Field CBR Test Apparatus consists of a number of components that are positioned against a response load, such as a big truck or a weighted framework, and which apply force to the penetration piston via extension rods that are spaced properly. Surcharge plates imitate loads from above materials, while a support bridge isolates the dial gauge from the test area's loads.
2-speed or 3-speed transmission Jack with a Rotary
Extension Rods and Connectors
Field Surcharge Plates, 10 lb and 20 lb
Bridge of Support
Mechanical Dial Indicator 1x0.001in
ASTM D6951 DCP Test Equipment:
Drive rods and cone-shaped tips truncated to a point at a 60° angle make up the Dynamic Cone Penetrometer Set (with a single or dual-mass hammer). The cones are forced to penetrate the soil layers by a sliding drop hammer installed on the rods, and the number of hammer blows per increment of penetration indicates penetration resistance. The DCP is the greatest option for testing in remote places or doing several tests in a short amount of time.
Resources:
The most often used standard for this test is ASTM D1883 Standard Test Method for California Bearing Ratio (CBR) of Laboratory-Compacted Soils.
ASTM D1883 is closely mirrored by AASHTO T 193.
ASTM D4429 Standard Test Method for CBR (California Bearing Ratio) of Soils in Place (Withdrawn 2018) ASTM is currently considering revising or replacing this standard.
Standard Test Method for Using the Dynamic Cone Penetrometer in Shallow Pavement Applications (ASTM D6951). The DCP is extensively used to estimate field CBR values.
CRD-C654-95, Standard Test Method for Determining the California Bearing Ratio of Soils, is a standard test method for determining the California Bearing Ratio of soils developed by the United States Army Corps of Engineers (USACE). In December 1995, MIL-STD-621A was replaced.
FM 5-515, Florida Department of Transportation The Florida Method of Test for LIMEROCK BEARING RATIO (LBR) is a test for soil materials unique to the Southeastern United States that uses methods and equipment comparable to CBR tests.
The British Standard BS 1377-1:2016 Methods of Test for Soils for Civil Engineering Purposes, which contains nine parts, was amended in July 2016. A method for determining the CBR value of a compacted or undisturbed soil is included in Part 4, Compaction Related Tests.
The CBR Test is described in Chapter 5, Section 5.4, of the Federal Highway Administration's (FHWA) Geotechnical Aspects of Pavements Reference Manual.
Airport Pavement Design and Evaluation is a Federal Aviation Administration (FAA) guideline. For CBR testing in the lab or on the ground while designing flexible pavements for airports or airfields. See 2.5.6 for more information.
If you want your product to be known on the Internet, submit your product to Bameswarablogs.com. I will help your product on Google Search Engine (SEO), I really hope I can introduce MSME products at least if your product appears on the Internet someone can easily find and locate your product.
Whereas in the marketplace you can introduce your product, usually someone searches for a product by typing in a google search related to the name of the item they are looking, for that I want to help you so that your business products can be known on the internet through Bameswarablogs.com.
You do this by contacting Bameswara's, contact to start collaborating via Whatsapp or Email Bameswara@gmail.com
Visitors on this blog are not robots, all visitors are organic.
Saat anda mendirikan suatu bangunan atau gedung pasti memiliki fungsi serta tujuan mengapa bangunan itu didirikan oleh karena itu penting bagi Anda untuk mengetahui apakah bangunan yang Anda dirikan itu sesuai dengan fungsinya atau tidak, untuk mengetahuinya maka Anda perlu melakukan uji kelayakan bangunan, dan hasil dari uji kelayakan tersebut dinamakan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan. Pada kesempatan yang sangat berbahagia ini, penulis akan mengulas lebih jauh apa itu Sertifikat Laik Fungsi dan Apa manfaat dari Sertifikat Laik Fungsi ini. Untuk itu tuntaskan membaca seluruh artikel ini untuk memahami maksud penjelasan dalam artikel ini agar Anda tidak gagal dalam memahami maksud di dalamnya.
Sertifikat Laik Fungsi (SLF) merupakan Sertifikat yang diterbitkan oleh pemerintah daerah kecuali untuk bangunan fungsi khusus oleh pemerintah untuk menyatakan kelaikan fungsi bangunan gedung baik secara administratif maupun teknis, sebelum pemanfaatannya.
Kelaikan Fungsi yaitu kondisi bangunan gedung yang memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan teknis sesuai dengan fungsi bangunan gedung yang ditetapkan.
Badan instansi daerah yang mengeluarkan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) yaitu :
Gubernur (Hanya di DKI)
Walikota (Berlaku di wilayah kotamadya)
Bupati (Berlaku di wilayah kabupaten)
Adapun untuk daerah yang belum memiliki legal hukum mengenai Sertifikat Laik Fungsi (SLF) ini memiliki tetap dasar hukum yang telah diatur merujuk dari Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 25/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung Pasal 6 :
Pelaksanaan Pedoman Sertifikat Laik Fungsi di daerah diatur lebih lanjut dengan peraturan daerah tentang bangunan gedung yang berpedoman pada peraturan ini.
Dalam hal daerah belum mempunyai peraturan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) maka pelaksanaan pengaturan sertidikat laik fungsi bangunan gedung berpedoman pada peraturan ini.
Dalam hal daerah telah mempunyai peraturan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebelum peraturan ini diberlakukan, maka peraturan daerah tersebut harus menyesuaikan dengan peraturan ini.
Ketentuan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung juga diatur dalam Undang-undang No. 28/2002 :
Pasal 37 ayat 2
''Bangunan Gedung dinyatakan memenuhi persyaratan laik fungsi apabila telah memenuhi persyaratan teknis, sebagaimana dimaksud dalam IV Undang-undang ini.''
Pasal 37 ayat 3
''Pemeliharaan, perawatan, dan pemeriksaan secara berkala pada bangunan gedung harus dilakukan agar tetap memenuhi persyaratan laik fungsi.''
Pasal 39 ayat 1.a
''Bangunan Gedung dapat dibongkar apabila tidak laik fungsi dan tidak dapat diperbaiki.''
Selain dasar yang hukum berikut beberapa sikap lembaga di Indonesia salah satunya Green Building Council Indonesia (Lembaga konsil bangunan hijau Indonesia) menyatakan :
SLF adalah aspek legal suatu gedung di NKRI untuk diakui sebagai gedung yang laik fungsi dan memenuhi Undang-undang Bangunan Gedung No. 28/2002
SLF belaku Nasional
GBCI mendukung peraturan yang didukung di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
SLF adalah persyaratan untuk dimulainya proses Final Assessment GREENSHIP.
Untuk saat ini mekanisme ada di beberapa wilayah Indonesia
Untuk Sertifikasi yang diluar wilayah mekanisme, ditawarkan 3 alternatif sebagai solusi.
Berikut 3 Alternatif yang telah dirangkum :
Alternatif pertama, pemda setempat menerbitkan SLF definitif yang sah.
Alternatif kedua, Melakukan audit gedung yang sudah terbangun. Bidang yang di Audit adalah Arsitektur, Struktur, Sistem Proteksi Kebakaran, Menanikal dan Elektrikal. (PERMEN PU No. 16/PRT/M/2010).
Alternatif ketiga, melakukan audit gedung yang sudah terbangun. Bidang yang akan diperiksa/ diaudit adalah Setruktur dan Sistem Proteksi Kebakaran. Hanya berlaku 18 bulan.
Bagaimana jika Anda ingin mengajukan Sertifikat Laik Fungsi pada bangunan gedung?
Setelah membaca dasar-dasar hukum diatas mungkin benak anda mengatakan pertanyaan seperti pertanyaan diatas, baiklah untuk menjawab pertanyaan anda penulis akan mencoba menjelaskan tahap demi tahapan.
Sebelum mengajukan SLF pada bangunan gedung milik anda, terlebih dahulu bangunan itu sudah benar-benar terbangun bangunan fisiknya dengan persentase 100%. Maka sebelum memfungsikan bangunan gedung milik anda baik untuk kegiatan produksi atau kegiatan lainnya harus terlebih dahulu dilakukan pengajian teknis pada bangunan gedung milik anda. Apa itu penkajian teknis, dibawah ini penjelasannya :
Pengkajian Teknis Bangunan gedung sebelum dimanfaatkan terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan kelaikan fungsi yang dilakukan oleh pengkaji teknis.
Siapa yang dikatakan pengkaji teknis tersebut, menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung adalah :
''Orang perorangan, atau badan hukum yang mempunyai sertifikat keahlian untuk melakukan pengkajian teknis atas kelaikan fungsi bangunan gedung sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.''
Pengkajian Teknis Bangunan Gedung :
PP 36/2005 (Pasal 70, Pasal 71, Pasal 81)
Pemeriksaan kelaikan fungsi bangunan gedung baru, menjadi tanggung jawab MK/Pengawas, kecuali untuk rumah tinggal tunggal dan rumah tinggal deret yang tidak menggunakan jasa pengawas/MK oleh Pemeritah Daerah.
Pemeriksaan kelaikan fungsi bangunan gedung eksisting dilakukan oleh penyedia jasa pengkajian teknis bangunan gedung, kecuali untuk rumah tinggal tunggal dan rumah tinggal deret oleh Pemerintah Daerah.
Pemerintah daerah dalam melakukan pemeriksaan kelaikan fungsi bangunan gedung untuk rumah tinggal tunggal dan rumah tinggal deret dapat mengikutsertakan Pengkaji Teknis profesional, dan penilik bangunan (building inspector) yang bersertifikat, sedangkan pemilik tetap bertanggung jawab dan berkewajiban untuk menjaga kehandalan bangunan gedung.
Apabila belum terdapat Pengkaji Teknis bangunan gedung, maka pengkajian teknis dilakukan oleh Pemerintah Daerah dan dapat bekerja sama dengan asosiasi profesi yang terkait dengan bangunan gedung.
Jadi penjelasan secara gampangnya begini, jika anda ingin mengajukan SLF harus terlebih dahulu menunjuk pengkaji teknis baik orang perorangan yang telah memiliki sertifikat keahlian, misalnya Konsultan atau MK/Pengawas.
Dari gambar diatas ditunjukan pelaksanaan pengkajian teknis berikut penjelasannya :
Pengkajian Teknis yang dilakukan pemerintah daerah (PEMDA) Pertama untuk bangunan gedung hunian rumah tinggal sederhana dan rumah deret (Pengawasan dan Pelaksanaan Konstruksi dilakukan boleh oleh pemilik), sedangkan Kedua, untuk bangunan gedung hunian rumah tinggal tunggal dan rumah deret sampai dengan 2 lantai (Pengawasan dan pelaksanaan konstruksi boleh dilakukan oleh pemilik)
Pengkajian Teknis yang dilakukan oleh penyedia jasa (Orang perseorangan) Pertama Bangunan Gedung hunian rumah tinggal dan rumah deret s.d 2 lantai dan bangunan gedung tidak sederhana seperti pabrik, gudang, mall dsb (Pengawasan dan pelaksanaan konstruksi oleh penyedia jasa), Kedua, Bangunan Gedung untuk kepentingan umum (Pelaksanaan dan pengawasan konstruksi oleh penyedia jasa), Ketiga, Bangunan Fungsi Khusus seperti rumah sakit, klinik kesehatan, dsb (Pengawasan dan Pelaksanaan Konstruksi oleh penyedia jasa) alasan mengapa harus dilakukan oleh penyedia jasa karena pengerjaannya sangat kompleks dan harus dilakukan oleh seorang yang kompeten dibidangnya, karena dari hasil pengkajian teknis tersebut akan diserahkan berupa rekomendasi pengkajian teknis.
Rekomendasi Pengkajian Teknis diatas gambarnya dan berikut penjelasannya :
Rekomendasi untuk bangunan gedung prima (atau tergolong bangunan baru) maka dapat diberikan SLF
Rekomendasi untuk bangunan gedung cukup (rusak ringan/sedang), dapat diberikan SLF setelah pemilik melakukan perbaikan ringan.
Rekomendasi untuk bangunan gedung rusak parah, dapat diberikan SLF setelah dilakukan perbaikan berat.
Bagan Proses BG Umum
BG Tertentu
Berikut syarat-syarat bangunan gedung jika mau dibuat/diterbitkan SLF :
Syarat Standart Laporan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung sbb :
Surat Berita Acara Hasil Pemeriksaan Kelayakan Fungsi Bangunan bidang Struktur & Sistem Proteksi Kebakaran yang ditanda-tangani oleh Penanggung-Jawab Teknik sesuai dengan yang terteradi SBU Pengawasan dari Konsultan MK yang melakukan audit (PERMENPU No.25/PRT/M/2007halaman60-61,lampiran 3.1).
Lampiran Berupa : 1. Dokumen Pendukung (Halaman Berikut), 2. Hasil Audit bidang Arsitektur, Struktur, Sistem Kebakaran, Mekanikal, Elektrikal (Sesuai alternatif yang diambil ), 3. SertifikatBidangUsaha(SBU) Pengawasan dari Konsultan MK yang mengaudit, 4. SKA Inspektor ,min.tingkat Madya, yang melakukan pemeriksaan/audit.Diterbitkan oleh LPJK & HAMKI.
Dokumen Pndukung yang mana harus dipenuhi oleh pemohon :
Salinan IMB yang berlaku.
Surat pernyataan ditandatangani oleh perencana terkait bahwa desain gedung telah memenuhi : 1. Standar gempa menurut Pedoman Teknis PU yang mengacu SNI.(PerencanaStruktur). 2. Fire safety mengacu Permen PU26/PRT/2008 (Perencana Arsitektur & Elektrikal), 3. Standar penyandang cacat Permen PU 30/PRT/2006 (Perencana Arsitektur)
Untuk Penerbitan SLF :
Diberikan pertama kali dalam bentuk sertifikat laik fungsi, setelah bangunan gedung selesai dibangun.
Slf diperpanjang setiap 5 tahun untuk bangunan gedung rumah tinggal tidak sederhana dan bangunan gedung lainnya.
Slf diperpanjang setiap 20 tahun sekali untuk bangunan gedung rumah tinggal tunggal dan deret sampai dengan 2 lantai.
Slf berlaku semanya untuk bangunan gedung rumah tinggal sederhana dan rumah deret sederhana.
Penerbitan SLF Lanjutan :
SLF bangunan gedung diberikan untuk satu kesatuan sistem bangunan gedung.
Pemberian SLF sebagian hanya dapat diberikan atas permohonan pemilik bangunan gedung untuk: bangunan gedung yang terpisah secara horisontal atau terpisah secara kesatuan konstruksi; dan/atau setiap unit bangunan gedung yang merupakan kelompok bangunan gedung dalam 1 (satu) kavling/persil dengan kepemilikan yang sama.
Pemberian SLF bertahap dapat diberikan atas permohonan pemilik bangunan gedung yang IMB-nya diterbitkan secara kolektif untuk setiap bangunan gedung tunggal yang telah dinyatakan laik fungsi.
Jangka Waktu Penyelenggaraan SLF :
Jangka waktu proses penyelenggaraan SLF dihitung sejak pengajuan permohonan meliputi:
pemeriksaan kelengkapan persyaratan administratif dan teknis paling lama 1 hari kerja;
proses verifikasi hasil pengkajian teknis BG sederhana paling lama 2 hari kerja;
proses verifikasi hasil pengkajian teknis BG tidak sederhana dan khusus paling lama 7 hari kerja;
proses verifikasi hasil pengkajian teknis BG eksisting paling lama 14 hari kerja;
proses pelaksanaan rekomendasi perbaikan BG dalam jangka waktu yang diberikan;
proses penerbitan SLF BG paling lama 1 hari kerja;
2.Permohonan SLF yang dapat diproses adalah permohonan yang telah dilengkapi persyaratan sesuai ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan ini.
3. Dalam hal permohonan SLF dikembalikan ke pemohon, jangka waktu proses penerbitan dan perpanjangan SLF dihitung kembali dari awal.
Berapakah Besar Biaya Pembuatan SLF?
Jika Anda bartanya tentang biayanya maka penulis tidak tahu pastinya karena setiap penyedia Jasa Pengkajian Teknis memiliki standart harga masing-masing jadi tergantung kesepakatan anda dan penyedia jasa. Tapi penulis hanya memberikan peraturan yang mengaturnya saja yaitu PP 36/2005, Penjelasan Pasal 81 Ayat (4) '' Segala pembiayaan yang diperlukan untuk pemeriksaan kelaikan fungsi oleh Penyedia Jasa Pengkajian Teknis bangunan gedung menjadi tanggung jawab Pemilik atau Pengguna Bangunan Gedung, kecuali untuk rumah tinggal tunggal dan rumah tinggal deret oleh Pemerintah Daerah.''
Manfaat Sertifikat Laik Fungsi Bangunan :
Mewujudkan bangunan gedung yang tertib secara administratif dan andal secara teknis sehingga melindungi keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan pengguna bangunan gedung.
Meningkatkan nilai bangunan gedung, baik nilai kelayakan maupun nilai jual.
Meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari PBB dan operasionalisasi bangunan gedung.
Mendorong investasi di daerah.
Sebagai syarat agar perumahan (formal dan swadaya) dapat dihuni;
Sebagai Syarat pembuatan akta pemisahan (rumah susun dan bangunan gedung dengan konsep strata title);
Sebagai Syarat WTO dan ILO untuk pembangunan bangunan industri;
Mendorong perkembangan sektor pariwisata dan perekonomian daerah
Memelihara bangunan agar tetap aman, nyaman dan terperlihara.
Mempermudah pengajuan dana ansuransi pemeliharaan bangunan gedung apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti akibat kebakaran, gempa bumi, dsb.
Demikianlah penjelasan tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan dalam artikel ini, semoga menambah wawasan serta pemahaman anda dan semoga menjadi referensi anda yang ingin membuat sertifikat laik fungsi (slf), jika masih bingung dengan pembahasanya mohon untuk mempertnyakannya di kolom komentar, dan atas kekurangannya penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya. Bagi anda yang ingin membuat SLF tapi bingung dengan persyaratan dan sebagainya bisa langsung tanyakan dari kolom komentar.
Jika anda membutuhkan pembuatan dokumen berkas gambar (shop drawing dan AsBuild Drawing) untuk persyaratan SLF boleh, langsung kontak Chat_Profesional
Bameswarablogs -- Selamat tahun baru 2022, bagi para pencinta games tentunya 2021 dan 2022 menjadi tahun yang banyak memberikan dampak yang berarti terhadap dunia games. Sejak tahun 2020 sampai dengan puncaknya di tahun 2021 lalu NFT mulai populer termasuk games NFT. Games-games NFT menjadi mewarnai gamers di seluruh dunia, berikut 10 Games NFT yang populer di tahun 2022.
1. My Crypto Heroes (MCH)
MCH merupakan games RPG battle games yang bisa mendapatkan atau membeli Etherium Blockchain. Kamu bisa bermain dengan hero yang dibuat terinspirasi dengan sejarah, lakukan penambangan atau pencarian untuk menemukan barang langka, dan bertempur melawan playaer lain untuk mendapatkan hadiah dan ketenaran hero kamu. My Crypto Heroes merupakan games crypto nomer 1 berdasarkan pengguna aktif harian dan transaksi sejak 21 Agustus 2019 yang di buat oleh DappRadar. Untuk bermain kamu bisa registrasi disini
Untuk mendapatkan Pahlawan Brothers Grimm saat pendaftaran pertama kamu bisa masukan code dvNM
2. Medieval City States
MCS merupapan games NFT lintas platform, yang dikembangkan untuk komputer seluler (tablet/smartphone) dan desktop, mungkin jika kamu pertama kali memainkan permainan MCS tampilannya mirip seperti games lain, padahal MCS banyak berbeda.
Gemes ini secara penuh memberikan pengalaman bermain dalam 3d penuh dalam gaya poli rendah. Setiap bangunan dan ikon telah dibuat oleh pembuatnya dengan penuh cinta sampai mendetail. Sumber daya dalam games ini juga dikeluarkan sebagai aset di dunia nyata pada jaringan Stellar.
Player dapat memperdagangkan sumber daya di bursa global satu sama lain alih-alih mesin atau harga yang dibuat oleh pengembang. Mainkan Games
3. Ethermon
Ethermon merupakan games NFT PVP tangga, games ini mirip seperti pokemon, tapi games ini terhubung dengan NFT (Non-fungible Token) yang dapat menjadi aset bagi playernya. Games ini dibuat pada tahun 2017 versi pertama dan diluncurkan kembali pada tahun 2019 dengan permainan yang didedikasikan untuk pengalaman permainan tim yang diperluas.
4. Grasshopper Farm
Grasshpper Farm merupakan games NFT selanjutnya yang berbasis pertanian, dalam permainan ini kamu dapat mengumpulkan aset belalang yang unik dan menyenangkan yang dapat berperan dalam permainan games ini, seperti berbagi acara, misi, dan bahkan berperang melawan lawan kamu. Games ini juga merupakan program berbasis teks terintegrasi yang dapat berjalan di Telegram.
Untuk mendapatkan asset blockchain ERC1155 tidak semudah seperti bermain games lainnya, kamu tidak akan menemukan unduhan games yang ekstensif, tidak ada komitmen yang berjam-jam.
Navigasi pertanian dalam permainan dengan hanya memerlukan beberapa klik, kirim hopper keluar pada pencarian, dan kamu dapat memeriksanya ketika belalangmu kembali dengan perolehan jarahan mereka! Meskipun sederhana games ini perlu kamu coba guys, mudah dan sangat seru.
5. Crypto Fight
Games NFT selanjutnya adalah Crypto Fight, games ini merupakan games pertarungan battle antara dua assasin, bagi kamu yang senang dengan games pertarungan maka games crypto fight ini perlu dicoba, games yang memiliki grafis 3D yang cukup baik, Ada penghitung untuk semua yang ada di CryptoFights sehingga kamu perlu menggunakan strategi mendalam, logika kritis, dan menimbang probabilitas secara real time.
7. Crypto Bytes
Crypto Bytes merupakan games farm, bagi kamu yang pernah bermain permainan harvestmoon mungkin akan tidak asing dengan permainan perternakan, di Crpto Bytes ini selain kamu bisa menanan tanaman juga bisa berkunjung ke pertanian player lain, dan tentunya games ini sangat seru untuk dimainkan, untuk mendapatkan 500 trx percobaan gratis klik Disini
8. Coin Hunt World!
Apa yang Anda lakukan ketika tiba-tiba seluruh dunia terkunci selama pandemi besar-besaran? Anda akhirnya menemukan waktu untuk mengerjakan satu ide hebat yang Anda miliki tetapi tidak pernah berhasil memulainya. Itulah tepatnya yang dilakukan oleh Bill Shihara, salah satu pendiri Bittrex, Global Cryptocurrency Exchange, dan Jeroen Van den Bosch, seorang veteran di industri game, pada bulan Februari 2020.
Konsepnya cukup mudah: buat game dengan tujuan untuk menjelajahi kota Anda dan menemukan brankas tersembunyi dengan sejumlah kecil cryptocurrency di dalamnya. Airdrop memang keren, tetapi bagaimana jika kita mengubahnya menjadi game geolokasi yang menyenangkan yang memberi penghargaan kepada pemain karena telah menjelajahi lingkungan mereka?
Bagi Bill dan Jeroen itu terdengar seperti cara yang menyenangkan untuk berolahraga dan menerima bitcoin gratis!
Enam bulan kemudian beta dari Coin Hunt! diluncurkan dan para pemain telah menemukan cryptocurrency gratis di kota mereka sejak saat itu.
9. VOXIES TAXTIC
Voxies merupakan gamaes RPG taktik nft yang bisa dibilang unik dimana nft bisa dimainkan ke dalam games, dalam geames ini crypto coin yang digunakan adalah Etherium, dimana coin Etherium merupakan crypto coin nomer dua setelah BitCoin. Jika kamu tertarik dengan games-games strategy maka games ini cocok dimainkan.
10. Slinterlands
Slinterland merupakan games NFT yang mirip seperti film Yu-Gi-Oh. Yups, Games ini merupakan games kartu yang bisa dimainkan seperti halnya kamu sedang bermain kartu monster, tapi dalam games ini kartu yang digunakan adalah kartu nft yang telah kamu koleksi.
Mungkin itu saja games NFT yang menurut saya paling populer di mainkan di tahun 2021-2022, selamat mencoba, jika ketagihan main games NFT jangan salahkan saya, hehe. Selamat beristirahat akhir pekan.