Pembagian Fraksi Minyak Bumi


Bameswarablogs -- Apakabar? Semoga hari-hari kalian baik-baik saja dan dalam keadaan sehat, pada pembahasan sebelumnya telah dibahas mengenai hasil minyak bumi, dikesempatan kali ini saya akan memberikan sedikit pengetahuan mengenai apa itu fraksi-fraksi pada minyak bumi. Fraksi dalam kamus besar bahasa Indonesia didefinisikan dengan artian fraksi yaitu bagian terkecil, atau pecahan jika kata fraksi digunakan pada ilmu pengetahuan akan tetapi berbeda makna apabila kata fraksi digunakan pada bidang politik, pada bidang politik kata fraksi berarti kelompok dalam badan legislatif yang terdiri atas beberapa anggota yang memiliki pandangan yang sama. Baik fraksi dalam pembahasan ini tidak ada sangkut paut dengan partai politik dan sebagainya, saya hanya akan menjelaskan fraksi pada minyak bumi.
Pada minyak terbagi menjadi beberapa fraksi, dimana kegunaan fraksi-fraksi minyak bumi terkait dengan sifat fisisnya seperti titik didih dan viskositasnya (kekentalan) dan juga berdasarkan sifat kimianya. Hasil dari destilasi minyak bumi menghasilkan beberapa fraksi-fraksi minyak bumi. Adapun pembagian fraksi tersebut diantaranya sebagai berikut.

1. RESIDU

Residu atau ampas endapan minyak bumi diproses saat minyak bumi pertama kali masuk ke dalam menara distilasi, minyak bumi akan dipanaskan dalam suhu diatas 500 drajat celsius, residu tidak mengalami penguapan dan dapat digunakan sebagai bahan baku ashpal, bahan pelapis matrial anti bocor (waterproofing), dan bahan bakar boiler (mesin pembangkit listrik tenaga uap panas). Bagian minyak bumi yang menguap akan naik ke atas dan kembali diolah menjadi fraksi-fraksi minyak bumi lainnya.

Sudah ladzim diketahui bahwa kegunaan ashpal itu sangat penting mengingat sebagai pelapis pada permukaan jalan, Ashpal memiliki kandungan utama berupa senyawa karbon jenuh dan tak jenuh, alifatik dan aromatik yang memiliki atom karbon sampai dengan 150 per molekul. Unsur-unsur selain hidrogen dan karbon yang juga menyusun terbentuknya ashpal adalah nitrogen, oksigen, belerang (sulfur), dan beberapa unsur lainnya. Secara kuantitatif, biasanya 80% dari massa ashpal adalah karbon, 10% ashpal yaitu hidrogen, 6% ashpal merupakan sulfur atau belerang, dan sisanya berupa oksigen dan nitrogen, serta sejumlah renik besi, nikel, dan vanadium.


2. OIL

Oil merupakan pelumas kendaraan bermotor untuk mencegah terjadinya korosi pada besi dan mengurangi gesekan.  Oil dihasilkan dari hasil distilasi minyak bumi pada suhu antara 350-500 drajat celcius. Hal itu dikarenakan oli tidak dapat menguap di antara suhu tersebut. Kemudian, bagian minyak bumi yang lainnya akan mengalami penguapan dan menuju ke atas untuk diolah kembali.


3. SOLAR

Solar atau Diesel adalah bahan utama mesin diesel. Solar merupakan hasil dari pemanasan minyak bumi antara 250-300 drajat celcius, solar tidak dapat menguap pada suhu tersebut dan bagian minyak bumi lainnya akan terbawa ke atas untuk diolah kembali.

Umunya, solar mengandung belerang dengan kadar yang cukup tinggi. Kualitas minyak solar dinyatakan dengan bilangan setana. Angka setana adalah tolak ukur kemudahan menyala atau terbakarnya suatu bahan bakar di dalam mesin diesel. Saat ini perusahaan minyak bumi terbesar Indonesia Pertamina telah memproduksi bahan bakar solar ramah lingkungan dengan merek dagang Pertamina DEX (Diesel Enviromment Extra). Angka setana DEX dirancang memiliki angka setana minimal 53 sementara produk solar yang ada di pasaran adalah 48. Bahan bakar ramah lingkungan tersebut memiliki kandungan sulfur maksimum 300 ppm atau jauh lebih rendah dibandingkan solar di pasaran kandungan sulfur maksimumnya mencapai 5.000 ppm.


4. KEROSIN

Kerosin (minyak tanah) adalah bahan bakar kompor minyak. Korosin merupakan cairan hidrokarbon yang tidak berwarna dan mudah terbakar. Kerosin yang digunakan sebagai bahan bakar kompor minyak tanah.


5. AVTUR

Avtur merupakan hasil dari minyak bumi yang terbaik dan digunakan sebagai bahan bakar pesawat terbang bermesin jet. Baik avtur atau kerosin (minyak tanah) dihasilkan dari pemanasan minyak bumi pada suhu antara 170-250 drajat celsius. Kedua fraksi minyak bumi jenis Avtur dan kerosin tidak bisa menguap pada suhu tersebut dan bagian minyak bumi lainnya akan tebawa ke atas untuk diolah kembali.


6. NAFTA

Nafta merupakan bahan baku industri petrokimia, yang dihasilkan dari pemanasan minyak bumi pada suhu antara 70-170 drajat celsius. Nafta tidak dapat menguap pada suhu tersebut dan bagian minyak bumi lainnya akan terbawa ke atas untuk diolah kembali.

7. PETROLEUM ETER

Petroleum eter merupakan bahan perlarut dan digunakan untuk laundry. Petroleum eter dihasilkan dari pemanasan minyak bumi pada suhu antara 35-75 drajat celsius. Petroleum eter tidak dapat menuap pada suhu tersebut dan bagian minyak bumi lainnya akan terbawa ke atas untuk diolah kembali.


8. BENZINE

Bensin pada umumnya merupakan bahan bakar kendaraan bermotor baik roda dua maupun kendaraan roda empat, bensin dihasilkan dari pemanasan minyak bumi pada suhu 35-75 drajat, dan tidak dapat menguap pada suhu tersebut serta bagian lainnya akan terbawa ke atas untuk diolah kembali.

Bensin akhir-akhir ini menjadi perhatian utama karena pemakaiannya untuk bahan bakar kendaraan bermotor sering menimbulkan permasalaaan, apalagi mengingat sekarang harga bensin yang semakin naik. Kualitas bensin ditentukan oleh bilangan oktan, yaitu bilangan yang menunjukkan jumlah isoktan dalam bensin. Bilangan oktan adalah ukuran kemampuan bahan bakar mengatasi ketukan ketika terbakar dalam mesin.

Bensin merupakan fraksi minyak bumi yang mengandung senyawa n-heptana dan isoktan. Misalnya kita ambil contoh bensin permium (salah satu produk dari bensin produksi pertamina) yang beredar di pasaran dengan bilangan oktan 80 berarti bensin tersebut mengandung 80% isooktan dan 20% n-heptana. Bensin yang mutunya super mempunyai bilangan oktan 98 berarti mengandung 98% isooktan dan 2% n-heptana. Pertamina juga meluncurkan produk bensin di pasaran dengan 3 nama diantaranya Premium dengan bilangan oktan 80-88%, pertamak dengan bilangan oktan 91-92%, dan Pertamax Plus dengan bilangan oktan 95%.

Penambahan zat antiketikan pada bensin bertujuan untuk memperlambat pembakaran bahan bakar. Fungsinya untuk menaikan bilangan oktan antara lainnya dengan ditambahkan MTBE (Metyl Tertier Butil Eter), tersier butil alkohol, benzena, atau etanol. Penambahan zat aditif Etilfluif yang merupakan campuran 65% TEL(Tetra Etil Lead/Tetra Etil Timbal), 25% 1,2-dibromoetana dan 10% 1,2-dikloro etana sudah ditinggalkan karena menimbulkan dampak pencemaran timbal ke udara yang mana hal itu akan berdampak buruk pada lapisan permukaan ozon. Timbal (Pb) memiliki sifat racun yang dapat menimbulkan dampak gangguan kesehatan pada manusia seperti pusing-pusing, anemia, bahkan dapat menyebabkan kerusakan pada sistem syaraf manusia. Anemia terjadi karena ion PB2+ bereaksi dengan gugus sulfhidril (-SH) dari protein sehingga menghambat kerja enzim untuk biosintesis hemoglobin.

Permintaan pasar terhadap bensin cukup besar maka untuk meningkatkan produksi bensin dapat dilakukan dengan cara :


1. Craking (perengkahan), yaitu pemecahan molekul-molekul besar menjadi molekul kecil. Misalnya :

2. Reforming yaitu proses mengubah structure molekul rantai lurus menjadi rantai bercabang.

3. Alkilasi atau polimerisasi yaitu proses menggabungkan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar. Misalnya :

Propena + Butena → Bensin dan Isobutana + Isobutena → Isooktana.


9. GAS LPG

Hasil pengolahan terakhir minyak bumi berupa gas. Gas digunakan sebagai bahan baku pengisian tabung LPG (Liquid Petroleum Gas) yaitu bahan bakar dari kompor gas. Agar gas dapat disimpan dalam tempat yang lebih kecil, gas didinginkan pada suhu antara -160 sampai -40 drajat celsius tujuannya supaya dapat berwujud cair.

Sebenarnya alkana yang terkandung dalam Gas LPG berwujud gas pada suhu kamar, LPG dibuat dalam bentuk gas untuk didistribusikan dalam berat yang sama diantaranya tabung gas berukuran 3Kg 6Kg dan 12Kg. Wujud Gas LPG diubah menjadi cair dengan cara menambah tekanan dan menurunkan suhunya.

Mungkin itulah beberapa pembagian fraksi-fraksi pada minyak bumi, ternyata dari satu sumber minyak bumi dapat menghasilkan beberapa fraksi yang beraneka ragam, pada kesempatan selanjutnya akan dibahas mengenai dampak apa saja yang ditimbulkan dari penggunaan minyak bumi, sekian semoga bermanfaat dan see you next time.


Baca juga HASIL PENGOLAHAN MINYAK BUMI

Related Posts:

HASIL PENGOLAHAN MINYAK BUMI

Bameswarablogs -- Proses pengolahan minyak bumi, tahukah apa saja hasil dari pengolahan minyak bumi tersebut? Mungkin ada sebagian dari pembaca yang tahu apa saja hasil dari pengolahan minyak bumi tersebut seperti bensin yang sering digunakan sehari-hari untuk pengisian bahan bakar minyak, tapi tahukah bahwa bukan hanya bensin hasil dari pengolahan minyak bumi, pada kesempatan ini Author akan memberikan sedikit pengetahuan apa saja hasil dari pengolahan minyak bumi.

1. LPG

Pernahkah kalian tahu bahwa Gas LPG yang sering digunakan untuk memasak itu juga berasal dari pengolahan minyak bumi, Gas LPG (Liquefied Petroleum Gas) merupakan gas hasil produksi dari kilang minyak (Kilang BBM) dan kilang gas, yang komponen utamanya adalah gas propana dengan unsur kimia (C3H8) dan Butana (C4H10) kurang lebih 99% dan selebihnya adalah gas pentana dengan unsur kimia (C5H12) yang dicairkan.

2. AVTUR

Pernahkah anda melihat pesawat terbang di udara, pesawat terbang ternyata berbahan bakar dari hasil pengolahan minyak bumi yang merupakah hasil pengolahan terbaik yaitu berupa Avtur, karena pesawat terbang menggunakan bahan bakar terbaik dari hasil pengolahan minyak bumi.

3. BENZINE

Benzine atau Bensin merupakan bahan bakar kendaraan atau transportasi pribadi mupun umum yang masih memegang peranan penting sampai saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis hidrokarbon yang memiliki rantai C5-C10. Kadarnya bervariasi tergantung dari komposisi minyak mentah dan kualitas yang diinginkan.

4. KEROSIN

Kerosin atau yang ladzim kita sebut dengan minyak tanah merupakan bahan bakar hidrokarbon yang diperoleh sebagai hasil penyulingan minyak bumi dengan titik didih tinggi dari pada bensin; minyak patra maupun minyak tanah jadi kualitas kerosin lebih baik dari minyak tanah yang sering digunakan sebagai kompor mungkin yang dulu sewaktu kecil pernah melihat kompor buat masak bahan bakarnya minyak tanah, namun saat ini sudah digantikan dengan gas LPG.

5. DIESEL 

Diesel bukan merupakan nama produk mesin guys, Diesel merupakan nama lain dari solar, di Indonesia diesel itu desebut dengan nama solar sedangkan diluar negeri jika anda menanyakan solar tidak akan paham, karena mereka orang luar negeri masih menyebut nama solar dengan sebutan Diesel. Diesel atau Solar adalah suatu produk akhir yang digunakan sebagai bahan bakar dalam mesin diesel yang diciptakan oleh Engineering mesin industri bernama Rudolf Diesel, dan penemuannya disempurnakan oleh Charles F. Kattering.

6. PELUMAS 

Pelumas merupakan zat kimia yang umumnya terdiri dari cairan, biasanya pelumas ini digunakan untuk memberikan sebuah percepatan gesekan pada kedua benda yang bergerak atau bergesek secara konstan, tujuan pemberian pelumas tersebut yaitu mengurangi gaya gesek. Biasanya digunakan pada mesin, gear kendaraan, dsb. Selain itu pelumas berfungsi juga sebagai lapisan pelindung yang memisahkan dua permukaan yang terhubung.

7. LILIN

Adakah kalian melihat perayaan ulang tahun? mungkin bagi pembaca yang pernah merayakan ulang tahun pernah meniup lilin, lilin ada dua jenis pertama lilin yang terbuat dari getah tumbuh-tumbuhan dan lilin yang berasal dari hasil pengolahan minyak bumi. Lilin sendiri merupakan sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh bahan bakar padat, bahan bakar padat yang digunakan tersebut merupakan Parafin. Sebelum adanya penemuan lampu pijar oleh Thomas Alva Edision manusia sering menggunakan lilin sebagai penerangan rumah atau obor tapi setelah lampu pijar ditemukan maka penerangan menggunakan lilin semakin jarang dan hampir dipastikan saat ini penggunaan lilin hanya digunakan saat mati lampu. 

8. MINYAK BAKAR

Minyak bakar adalah hasil distilasi dari penyulingan minyak tetapi belum membentuk residu akhir dari proses penyulingan itu sendiri. Biasanya warna dari minyak bakar ini yaitu hitam chrom, selain itu minyak bakar lebih pekat dibandingkan dengan minyak diesel. 

9. ASPAL

Aspal adalah bahan hidrokarbon yang bersifat melekat (andesive), berwarna hitam kecoklatan, tahan terhadap air, dan visoelastis. Aspal sering disebut juga dengan sebutan Bitumen kegunaannya sebagai bahan pengikat pada campuran berashpal yang kuat. Tapi harus diketahui bahwa aspal yang sering digunakan untuk lapisan permuakaan jalan meskipun tahan terhadap air, tetapi tetap aspal jalan akan lebih cepat rusak apabila pada permukaan atas aspal jalan tersebut digenangi air karena unsur kekuatannya semakin lemah dan lambat laun mengalami kerusakan, jadi perlu diperhatikan pada saat seorang civil engineer membuat suatu jalan harus dipastikan terlebih dahulu drainage (saluran air) yang cukup baik, sehingga pada saat terjadi hujan air dapat begerak secara lancar pada permukaan aspal jalan, mungkin sering anda melihat dijalan-jalan Indonesia yang mengalami kerusakan-kerusakan atau berlubang salah satu faktor penyebab dari kerusakan asphal jalan tersbut yaitu air yang menggenang permukaan dan tanah mengalami settelement (penurunan) atau tanah mengalami pergerakan.


Baca juga Konversi Struktur Kimia Pada Minyak Bumi

Related Posts:

Konversi Struktur Kimia Pada Minyak Bumi

Bameswarablogs -- Minyak bumi memiliki senyawa kimia yang strukturnya dapat di konversi, dipostingan sebelumnya telah dijelaskan panjang lebar terkait pengolahan minyak bumi, pada kesempatan kali ini saya akan melanjutkan terkait senyawa kimia pada minyak bumi yang dapat dikonversi.

Dalam proses konversi struktur kimia ini, suatu senyawa hidrokarbon dapat diubah dengan senyawa hidrokarbon lain melalui proses kimia, pada proses perubahan kimia ini tidak sama dengan proses perubahan energi saat kita belajar fisika dalam ilmu fisika ada yang dinamakan hukum kekekalan energi, hal tersebut tidak berlaku pada proses kimia karena senyawa kimia terutamanya pada minyak bumi itu dapat dikonversikan dan bisa habis serta sulit diperbaharui.

Berikut beberapa istilah proses konversi struktur kimia pada minyak bumi secara bertahap :

1. Proses Perengkahan (Cracking)

Dalam proses cracking molekul hidrokarbon besar dipecah menjadi molekul hidrokarbon yang lebih kecil sehingga memiliki titik didih lebih rendah dan stabil.

Caranya dapat dilaksanakan berikut :

  •  Perengkahan termal : Proses perengkahan dengan menggunakan suhu dan tekanan tinggi saja.
  • Perengkahan katalitik : Proses perengkahan dengan menggunakan panas dan katalisator untuk mengubah distilat yang memiliki titik didih tinggi menjadi bensin dan karosin. Proses ini juga akan menghasilkan butana dan gas lainnya.
  • Perengkahan dengan hidrogen (hydro-cracking) : Proses perengkahan yang merupakan kombinasi perengkahan termal dan katalitik dengan "menyuntikkan" hidrogen pada molekul fraksi hidrokarbon tidak jenuh. 

Dengan cara tersebut maka dari minyak bumi dapat dihasilkan elpiji, nafta, karosin, avtru, dan solar. Jumlah yang diperoleh akan lebih banyak dan mutunya lebih baik dibandingkan dengan proses perengkahan termal atau perengkahan katalitik saja. Selain itu jumlah residunya akan berkurang.


B. Alkilasi

Alkilasi merupakan suatu proses penggabungan dua macam hidrokarbon isoparafin secara kimia menjadi alkilat yang memiliki nilai oktan tinggi. Alkilat ini dapat dijadikan bensin atau avgas.

C. Polimerisasi 

Polimerisasi adalah penggabungan dua molekul atau lebih untuk membentuk molekul tunggal yang disebut polimer. Tujuan polimerisasi ini yaitu untuk menggabungkan molekul-molekul hidrokarbon dalam bentuk gas (etilen, propena) menjadi senyawa nafta ringan.

D. Reformasi

Reformasi merupakan proses yang berupa perengkahan termal ringan dari nafta untuk mendapatkan produk yang lebih mudah menguap seperti olefin dengan angka oktan yang lebih tinggi. Di samping itu, dapat pula berupa konversi katalitik komponen-komponen nafta untuk menghasilkan aromatik dengan angka oktan yang lebih tinggi.


E. Isomerisasi

Dalam proses isomerisasi susunan dasar atom dalam molekul diubah tanpa menabah atau mengurangi bagian asal. Hidrokarbon garis lurus diubah menjadi hidrokarbon garis bercabang yang memiliki angka oktan lebih tinggi. Dengan proses ini, n-butana dapat diubah menjadi isobutana yang dapat dijadikan sebagai bahan baku dalam proses alkilasi.


2. Proses ekstraksi 

Melalui proses ini dilakukan pemisahan atas dasar perbedaan daya larut fraksi-fraksi minyak dalam bahan pelarut (solvent) seperti SO2, Furfural, dan sebagainnya. Dengan proses ini, volume produk yang diperoleh akan lebih banyak dan mutunya lebih baik bila dibandingkan dengan proses distilasi saja.


3. Proses Kristalisasi

Pada proses kristalisasi fraksi-fraksi dipisahkan atas dasar perbedaan titik cair (melting poin) masing-masing. Dari solar yang mengandung banyak parafin, melalu proses pendinginan, penekanan dan penyaringan, dapat dihasilkan lilin dan minyak filter. Pada hampir setiap proses pengolahan, dapat diperoleh produk-produk lain sebagai produk untuk pembuatan bahan plastik, bahan dasar kosmetika, obat pembasmi serangga, dan sebagai hasil petrokimia lainnya.


4. Membersihkan Produk dari Kontaminasi (Treating)

Hasil minyak bumi yang telah diperoleh melalui proses pengolahan tahap pertama dan proses pengolahan lanjutan sering mengalami kontaminasi dengan zat-zat yang merugikan seperti persenyawaan yang korosif atau yang berbau tidak sedap. Kontaminan ini harus dibersihkan misalnya dengan menggunakan caustic soda, tanah liat, atau proses hidrogen.

Proses pengolahan minyak mentah menjadi fraksi-fraksi minyak bumi bermanfaat dilakukan di kilang minyak (oil refinery). Di Indonesia terdapat sejumlah kilang minyak, diantaranya yaitu :

1. Kilang minyak Cilacap, Jawa Tengah (Kapasitas 350 ribu barel per hari)

2. Kilang minyak Balongan, Jawa Barat (Kapasitas 125 ribu barel per hari)

3. Kilang minyak Balikpapan, Kalimantan Timur (Kapasitas produksi 240 ribu barel per hari)

4. Kilang minyak dumai Riau (Kapasitas 120ribu barel per hari)

5. Kilang minyak Plaju, Sumatra Selatan (Kapasitas produksi 100 ribu barel per hari)

6. Kilang minyak Pangkalan Brandan, Sumatra Utara (Kapasitas 135ribu barel per hari)

7. Kilang minyak sorong Papua (Kapasitas produksi 200ribu barel per hari)


Salah satu tokoh ilmuan yang berhasil menggunakan naftan dari hasil distilasi yaitu Thomas Hancock (1786-1865) dan Charles Macintosh (1766-1843). Dimana mereka berhasil menerapkan naftan hasil destilasi yang bertingkat minyak bumi untuk melarutkan karet. Tanpa mengenal kata menyerah ia terus melakukan penelitian sampai mendapatkan suatu larutan karet. Larutan karet ini kemudian digunakan untuk menghasilkan kain tahan air. Kain ini digunakan dalam pembuatan mantel yang terkenal dengan nama macintosh.

Mungkin segitu dulu pembahasan pada kesempatan kali ini semoga bermanfaat, See You Next Time. Baca juga Proses Pengolahan Minyak Bumi

Related Posts:

Proses Pengolahan Minyak Bumi

Bameswarablogs -- Proses Pengolahan Minyak Bumi dan Minyak Mentah beserta komposisinya-Proses pengolahan fosil hewan menjadi minyak melewati beberapa tahap yang cukup panjang. Mula-mula para ahli melakukan eksplorasi yaitu kegiatan yang bertujuan memperoleh informasi mengenai kondisi geologi untuk menemukan dan mendapatkan perkiraan cadangan minyak bumi. Pada umumnya, mereka membuat peta topografi dengan pemotretan dari udara. Setelah daerah-daerah yang akan diselidiki ditetapkan, para ahli bumi (geologi) mencari contoh-contoh batu atau lapisan batu yang muncul dari permukaan karang atau tebing-tebing untuk diperiksa di laboratorium.

Ilustrasi Gambar 

Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan melakukan penyelidikan geofisika. Caranya dengan membuat gempa kecil atau getaran-getaran di bawah tanah (kegiatan seismik). Gelombang-gelombang getaran dari ledakan ini turun ke bawah dan memantul kembali ke permukaan bumi. Dengan cara ini, lokasi yang mengandung minyak bumi dapat diperkirakan secara ilmiah. Pada daerah lapisan bawah tanah yang tak berpori tersebut dikenal dengan nama antiklinal atau cekungan. Daerah cekungan ini terdiri dari beberapa laipsan, lapisan yang paling bawah berupa air, lapisan di atasnya berisi minyak, sedang diatas minyak bumi tersebut terdapat rongga yang berisi gas alam. Jika cekungan mengandung minyak bumi dalam jumlah besar, maka pengambilan dilakukan dengan jalan pengeboran.

Setelah menentukan lokasi yang diperkirakan mengandung minyak bumi, tahapan selanjutnya adalah melakukan kegiatan eksploitasi. Eksploitasi adalah rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan minyak bumi. Kegiatan ini terdiri atas pengeboran dan penyelesaian sumurm pembangunan sarana pengangkutan, penyimpanan, dan pengolahan untuk pemisahan dan permurnian minyak. Pengeboran minyak bumi menghasilkan minyak mentah yang harus diproses lagi. Selain minyak mentah, terdapat juga air dan senyawa pengotor lainnya. Zat-zat selain minyak mentah dipisahkan terlebih dahulu sebelum dilakukan proses selanjutnya. Kandungan utama minyak mentah hasil pengeboran merupakan campuran dari berbagai senyawa hidrokarbon. Adapun senyawa lain, seperti sulfur, nitrogen, dan oksigen hanya terdapat dalam jumlah sedikit. 

Kelompok Unsur Minyak Bumi : karbon 84%, Hidrogen 14%, Sulfur Antara 1% hingga 3%, Nitrogen Kurang dari 1%, Oksigen Kurang dari 1%, Logam Kurang dari 1%, Garam Kurang dari 1%.

Campuran hidrokarbon dalam minyak mentah terdiri atas berbagai senyawa hidrokarbon, misalnya senyawa alkana, aromatik, naftalena, alkena, dan alkuna. Senyawa-senyawa ini memiliki panjang rantai dan titik didih yang berbeda-beda. Semakon panjang rantai karbon yang dimilikinya, semakin tinggi titik didihnya. Agar dapat digunakan untuk berbagai keperluan, komponen-komponen minyak mentah harus dipisahkan berdasarkan titik didihnya. Metode yang digunakan adalah distilasi bertingkat, Menurut Anda, adakah metode pemisahan selain distilasi? Gambar berikut menunjukan fraksi-fraksi hasil pengolahan menggunakan metode distilasi bertingkat.


Berikut Tahapan Lengkap Pengolahan Minyak Bumi : 

Minyak mentah (crude oil) yang diperoleh dari hasil pengeboran minyak bumi tersebut belum dapat digunakan atau dimanfaatkan untuk berbagai keperluan secara langsung. Hal itu karena minyak bumi masih merupakan campuran dari berbagai senyawa hidrokarbon, khususnya komponen utama hidrokarbon alifatik dari rantai C yang sederhana atau pendek sampai ke rantai C yang banyak atau panjang, dan senyawa-senyawa yang bukan termasuk hidrokarbon.

Untuk menghilangkan senyawa yang bukan hidrokarbon maka pada minyak mentah ditambahkan asam dan basa.

Minyak mentah yang berupa cairan pada suhu dan tekanan atmosfer biasa, memiliki titik didih persenyawaan-persenyawaan hidrokarbon yang berkisar dari suhu yang sangat rendah sampai suhu yang sangat tinggi. Dalam hal ini, tidak didih hidrokarbon (alkana) meningkat dengan bertambahnya jumlah atom C dalam molekulnya.

Dengan memperhatikan perbedaan titik didih dari komponen-komponen minyak bumi, maka dilakukanlah pemisahan minyak mentah menjadi sejumlah fraksi-fraksi melalui proses distilasi bertingkat. Destilasi bertingkat adalah proses distilasi (penyulingan) dengan menggunakan tahap-tahap fraksi-fraksi pendinginan sesuai trayek titik didih campuran yang diinginkan, sehingga proses pengemburan terjadi pada beberapa tahap atau beberapa fraksi tadi. Cara seperti ini disebut fraksionasi.

Minyak mentah tidak dapat dipisahkan ke dalam komponen-komponen murni (senyawa tunggal) Hal itu tidak mungkin dilakukan karena tidak praktis, dan mengingat bahwa minyak bumi mengandung banyak senyawa hidrokarbon maupun senyawa-senyawa yang bukan hidrokarbon. Dalam hal itu, pemisahan minyak mentah dilakukan dengan proses distilasi bertingkat. Fraksi-fraksi yang diperoleh dari destilat minyak bumi ialah campuran hidrokarbon yang mendidih pada trayek suhu tertentu.

A. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Proccess)

Pengolahan tahap pertama berlangsung melalui proses distilasi bertingkat, yaitu pemisahan minyak bumi ke dalam fraksi-fraksinya berdasarkan titik didih masing-masing fraksi.  

Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut menara gelembung. Makin ke atas, suhu dalam menara fraksionasi itu makin rendah. Hal itu menyebabkan komponen yang titik didihnya lebih rendah naik ke bagian yang lebih atas lagi. Demikian seterusnya, sehingga komponen yang mencapai puncak menara adalah komponen yang pada suhu kamar berupa gas. 

Perhatikan diagram fraksionasi minyak bumi pada gambar susunan minyak bumi diatas.

Adapun hasil dari fraksionasi minyak bumi diantaranya sebagai berikut :

1. Fraksi Pertama

Pada fraksi ini dihasilkan gas yang merupakan fraksi paling ringan. Minyak bumi dengan titik didih dibawah 30 drajat celsius. berarti pada suhu kamar berupa gas. Gas pada kolom ini ialah yang tadinya terlarut dalam minyak mentahh, sedangkan gas yang tidak terlarut dipisahkan pada waktu pengeboran.

Gas yang dihasilkan pada tahap ini yaitu LNG (Liquid Natural Gas) yang mengandung komponen utama propana (C3H8) dan butana (C4H10) dan LPG (Liquid Petroleum Gas) yang mengandung metana (CH4) dan etana (C2H6).

2. Fraksi Kedua

Pada fraksi inidihasilkan petroleum eter. Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil 90 drajat celsius. Masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendinginan dengan suhu 30 drajat celsius sampai dengan suhu 90 drajat celsius. Pada trayek ini, petroleum eter (bensin ringan) akan mencair dan keluar ke penampungan petroleum eter. Petroleum eter sendiri merupakan campuran alkana dengan rantai C5H12 - C6H14.

3. Fraksi Ketiga

Pada Fraksi ini dihasilkan gasolin (bensin). Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil dari 175 drajat celisius, masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom pndingin dengan suhu 90 - 175 drajat celisius. Pada trayek ini, bensin akan mencair dan keluar ke penampungan bensin. Bensin merupakan campuran alkana dengan rantai C6H14 - C9H20.

4. Fraksi Keempat

Pada Fraksi ni dihasilkan nafta, Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil dari 200 drajat celsius, masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendingin dengan suhu 175 drajat celsius - 200 drajat celsius. Pada trayek ini, nafta (bensin berat) akan mencair dan keluar ke penampungan nafta. Nafta merupakan campuran alkana dengan rantai C9H20 - C12H26.

5. Fraksi Kelima 

Pada fraksi ini dihasilkan kerosin (minyak tanah). Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil dari 275 drajat celsius, masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendingin dengan suhu 175 drajat celsius sampai 275 drajat celsius. Pada trayek ini, kerosin (minyak tanah) akan mencair dan keluar ke penampungan kerosin. Minyak tanah (kerosin) merupakan campuran alkana dengan rantai C12H26 - C15H32.

6. Fraksi Keenam

Pada Fraksi ini dihasilkan minyak gas (minyak solar). Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil dari 375 drajat celsius, masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendingin dengan suhu 250 drajat celsius sampai 375 drajat celsius. Pada trayek ini minyak gas (minyak solar) akan mencair dan keluar penampungan minyak gas (minyak solar). Minyak solar merupakan campuran alkana dengan rantai C15H32-C16H34.

7. Fraksi Ketujuh

Pada fraksi ini dihasilkan residu. Minyak mentah dipanaskan pada suhu tinggi, yaitu di atas 375 drajat celsius, sehingga akan terjadi penguapan.

Pada trayek ini dihasilkan residu yang tidak menguap dan resiud yang menguap. Residu yang tidak menguap berasal dari minyak yang tidak menguap, seperti aspal dan arang minyak bumi. Adapun residu yang menguap berasal dari minyak yang menguap, yang masuk ke kolom pendingin dengan suhu 375 drajat celsius. Minyak pelumas (C16H34-C20H42) digunakan untuk pelumas mesin-mesin, parafin (C21H44-C24H50) untuk membuat lilin, dan aspal (rantai C lebih besar dari C36H74) digunakan untuk bahan bakar dan pelapis jalan raya.

B. Pengolahan Tahap Kedua

Pengolahan tahap kedua merupakan pengolahan lanjutan dari hasil-hasil unit pengolahan tahapan pertama. Pada tahap ini, pengolahan ditujukan untuk mendapatkan dan menghasilkan berbagai jenis bahan bakar minyak (BBM) dan non bahan bakar minyak (non BBM) dalam jumlah besar dan mutu yang lebih baik, yang sesuai dengan permintaan konsumen atau pasar.

Pada pengolahan tahap kedua akan mengalami perubahan struktur kimia yang dapat berupa pemecahan molekul (proses cracking) penggabungan molekul (proses polymerisasi alkilasi atau perubahan struktur molekul (proses reforming).

Mungkin segitu dulu pembahasan pada postingan ini, pembahasan  selanjutnya akan dibahas Next time yang akan membahas terkait perubahan struktur kimia dari proses pada minyak bumi. Sekian terimakasih, see you next time.

Baca juga postingan sebelumnya Proses Pembentukan Minyak Bumi

Related Posts:

Ketahanan Struktural Konstruksi

 


Bameswarablogs -- Pembangunan proyek konstruksi yang sehat merupakan pembangunan yang dilakukan dengan baik dari tahap perencanaan hingga tahap pemeliharaan, suatu konstruksi yang baik tentunya harus memenuhi standart-standart yang telah disepakati bukan berdasarkan prasangka melainkan harus melalui perhitungan dan analisa.

Pada kegagalan konstruksi sudah disinggung empat poin yang dapat mempengaruhi kegagalan suatu konstruksi, pertama berakibat pada kebakaran, kedua terhadap gempa bumi, ketiga banjir, dan keempat tidak berfungsinya system bangunan.

Keempat kegagalan konstruksi tersebut dapat diminimalisir melalui suatu peraturan-peraturan standarisasi yang berlaku baik standarisasi nasional maupun internasional, semua itu tergantung pada tahap awal perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pemeliharaan. Dimana semuanya itu telah melalui studi penelitian-penelitian yang dilakukan tenaga-tenaga professional. 

Era teknologi yang sudah sangat canggih dimasa sekarang tidak memungkinkan seorang perencana untuk membuat suatu perencanaan yang tidak berdasarkan landasan peraturan-peraturan teknis yang berlaku, tersedianya banyak software-sofware komputerisasi yang mendukung rekayasa struktur menjadikan seorang partisi yang berlaku dalam dunia konstruksi seharusnya sudah dapat mengaplikasikan teknologi.

Kemudahan-kemudahan semacam inilah yang seharusnya dimanfaatkan oleh para ahli-ahli konstruksi dalam menunjang keberhasilan pembangunan proyek konstruksi, jika pemanfaatan teknologi tersebut tidak mempu diterapkan berarti kemunduran dalam dunia konstruksi di Indonesia sangat memprihatinkan, maka akan semakin tertinggal oleh kemajuan-kemajuan teknologi dari Negara-negara lain.

Maka sangat penting bagi para pihak yang bergerak pada dunia pembangunan konstruksi harus memperhatikan peraturan-peraturan yang berlaku, tujuannya tidak lain yakni menciptakan bangunan yang sesuai dengan standarisasi serta sesuai dengan tujuan pembangunan proyek konstruksi yang baik dan benar. 

  • Peraturan-peraturan Standarisasi Beton :
  1. ACI-318 for building code requirements for structura concrete design
  2. Tata cara perhitungan Structur Beton untu Bangunan Gedung, SNI 03-284-2002
  3. Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk bangunan gedung, SNI 03-1726-2002
  4. Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung, SKBI-1.3.53.1987
  5. Perhitungan PBI-71
  • Peraturan-peraturan Standarisasi Baja :
  1. AISC.PRO standart (American Institute Of Steel Constructions)
  2. CIS.PRO standart (Canadian Institute Of Steel Constructions)
  3. SECTION.PRO copy dari AISC.PRO
  • Peraturan-peraturan Standarisasi Beban Gampa :
  1. UBC-97 for the Sismic Loading
  2. ASCE-7 For design loadings constructions
  3. SNI 4327 : 2013, 2015, 2019 Tentang Perencanaan Bangunan Gedung Tahan Gempa
Peraturan-peraturan tersebut merupakan peraturan-peraturan yang berlaku bila mana seorang perencana hendak merencanakan suatu bangunan konstruksi yang sehat dan aman. Sebenarnya sangat banyak peraturan yang berlaku pada dunia konstruksi, peraturan tersebut sebenarnya diperuntukan berdasarkan lokasi pembangunannya, serta berdasarkan jenis matrial yang digunakan.

Penulis disini tidak ingin mengjelaskan berbagai macam-macam peraturan-peraturan yang berlaku serta analisa dan perhitungannya, hanya sebagian besar poin-poin pentingnya saja, adapun software yang digunakan sebagai perencanaan struktural yang sudah banyak digunakan oleh para ahli di seluruh dunia.

Sofware Analisis Struktur Konstruksi :

  1. SAP2000
  2. TEKLA
  3. ETABS
  4. STAAD PRO
  5. CIVIL 3D
  6. ROBOT STRUCTURE
  7. Dll




Sumber : Suka Duka Juru Gambar dan Pekerja Konstruksi
Ditulis : Bameswara


Related Posts:

Konsultan Bangunan Konstruksi

 


Bameswarablogs -- Konsultan merupakan suatu badan bisnis yang menyediakan jasa konsultasi professional kepada klien atau owner, jasa konsultasi bisa berupa perorangan atau perusahaan dalam bidang keahlian tertentu, misalnya konsultan akutansi, konsultan pajak, konsultan lingkungan, konsultan biologi, konsultan hukum, konsultan kesehatan, konsultan koperasi dan juga konsultan konstruksi.

Konsultan konstruksi yaitu perorangan atau perusahaan profesional yang menyediakan jasa kepenasihatan dalam bidang keahlian konstruksi pembangunan, terbagi menjadi dua jasa konsultasi dalam dunia konstruksi secara umum pertama konsultan perencana bangunan konstruksi dan konsultan pengawas bangunan konstruksi.

1. Konsultan Perencana
Konsultan perencana konstruksi adalah pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas atau klien untuk merencanakan bangunan konstruksi, yang berupa perorangan atau badan usaha baik swasta atau pemerintah. 

Konsultan perencana konstruksi memiliki jenis-jenis tertentu antara lain : konsultan arsitektur, konsultan struktur, konsultan mekanikal elektrikal dan plumbing (MEP), dan konsultan estimasi biaya/estimator.


2. Konsultan arsitektural

Merupakan konsultan yang bertugas dalam mendesain bangunan konstruksi yang berkaitan dengan design arsitektur. Dalam bidang konstruksi biasanya konsultan arsitektur menjadi kordinator atau acuan awal oleh konsultan-konsultan lainnya.

3. Konsultan struktur

Konsultan struktur bertanggung jawab membuat serta merencanakan konstruksi struktur bangunan sesuai dengan design konsultan arsitek, biasanya mereka akan memperhitungkan kekuatan struktur dan memperhatikan material apa yang cocok digunakan dengan design konsultan arsitek.

4. Konsultan mekanikal elektrikal dan plumbing (MEP)

Konsultan MEP bertugas membuat rencana yang berhubungan dengan mekanikal (permesinan), elektrikal (atau listrik), dan plumbing (sanitasi perairan dan pengairan kosntruksi).

5. Konsultan estimasi/estimator

Konsultan estimasi biasanya membuat dan merencanakan Bill Of Quantity menghitung serta menganalisa berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk mendirikan suatu bangunan konstruksi sesuai dengan desing arsitek, struktur, mekanikal elektrikal plumbing.


Adapun Seorang consultant memiliki suatu wewenang dimana wewenang seorang consultan diantaranya :

Setelah semua rencana konsultan arsitektur, konsultan struktur, konsultan MEP, dan konsultan estimasi telah disepakati oleh pihak owner maka selanjutnya hasil perncanaan tersebut disatukan dan diserahkan dalam hal ini maka tugas konsultan perencana selesai. Maka selanjutnya owner mencari penyedia jasa yang mampu melaksanakan pembangunan atau kontraktor pelaksana.

Tapi pada saat pelaksanaan berlangsung konsultan perencana memiliki wewenang kepada para pelaksana konsturksi antara lain :

  1. Konsultan perencana berhak mempertahankan desain awal saat pelaksanaan berlangsung yang dikerjakan oleh kontraktor, maka saat kontraktor menginginkan adanya perubahan terlebih dahulu harus meminta persetujuan dari pihak konsultan perncana.
  2. Konsultan perencana juga berhak mempertahankan warna, material dan jenis-jenis merk yang telah tercantum dalam rencana kerja dan syrarat-syarat teknis yang telah dibuat oleh konsultan perencana.
  3. Mengatur time schedule kepada pelaksana konstruksi agar tidak melampaui batas waktu yang telah ditentukan atau jika ada keterlambatan waktu tidak terlalu berlarut-larut lama, sehingga tujuan pelaksanaan konstruksi tidak mencapai target yang telah ditentukan.
  4. Kordinasi antara konsultan perncana sangatlah penting dalam merencanakan suatu bangunan konstruksi, ke empat elemen konsultasi tersebut tidak bisa dipisah-pisankan bahkan biasanya konsultan tersebut membentuk perusahaan yang bergerak dalam jasa konsultasi perencanaan dan pengawasan.
Konsultan Pengawas Konstruksi

Konsultan pengawas merupakan orang atau perseorangan yang diberikan tugas untuk mengawasi secara penuh atau terbatas, seluruh tahap konstruksi sesuai dengan bastek. Saat pelaksanaan pekerjaan dan syarat-syarat teknis yang ada. 

Fungsi konsultan pengawas konstruksi yaitu untuk melaksanakan pengawasan pada tahap konstruksi. Konsultan pengawas konstruksi mulai bekerja setelah ditetapkannya surat pertintah kerja (SPK) pengawasan sampai dengan tahap serah terimah oleh pelaksana dan pemilik bangunan. Biasanya konsultan pengawas konstruksi dalam melaksanakan tanggung jawabnya itu secara kontraktual kepada pemimpin proyek konstruksi.

Hak kewajiban seorang konsultan pengawas sbb :
  1. Menyelesaikan pelaksanaan dalam time schedule yang telah ditetapkan.
  2. Membimbing dan mengadakan pengawasan secara tahap demi tahap pada saat pelaksanaan pekerjaan.
  3. Melakukan perhitungan prestasi pekerjaan
  4. Mengkordinasi dan mengendalikan kegiatan konstruksi serta menerima informasi masukan dari berbagai bidang agar pekerjaan berjalan dengan lancar.
  5. Mengindari kesalahan yang mungkin terjadi sedini mungkin agar tidak terjadi pembengkakan biaya konstruksi.
  6. Mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul di lapangan pada saat pelaksanaan agar tercapainya hasil akhir yang sesuai dengan yang diharapkan sesuai dengan kualitas, kauntitas, serta waktu yang telah ditetapkan.
  7. Menerima atau menolak material/alat yang didatangkan kontraktor.
  8. Menghentikan untuk sementara waktu pekerjaan apabila terjadi ketidak sesuaian dan penyimpangan dari ketentuan yang berlaku.
  9. Menyusun laporan kemajuan pekerjaan, laporan harian, laporan mingguan, dan laporan bulanan.
  10. Menyiapkan dan menghitung adanya tambah kurang pekerjaan atau CCO.
Kegiatan konsultan pengawas konstruksi antara lain :
  1. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.
  2. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas dan laju pencapaian volume/realisasi bangunan fisik.
  3. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, mengawasi ketetapan waktu dan biaya pekerjaan konstruksi.
  4. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi.
  5. Mengadakan rapat lapangan secara bertahap, membuat laporan, dan mencatat semua masukan hasil rapat lapangan, laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh pihak pelaksana konstruksi.
  6. Mengecek shopdrawings (Gambar kerja pelaksanaan) yang diajukan oleh pelaksana konstruksi.
  7. Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan yang dibuat oleh kontraktor (As Build Drawing) sebelum dilakukannya serah terima.
  8. Menyusun daftar cacat atau kerusakan sebelum serah terima dilakukan, mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan, dan menyusun laporan akhir pekerjaan pengawasan.
  9. Menyusun berita acara kemajuan atau progress pekerjaan, berita acara pemeliharaan pekerjaan, dan ikut serta dalam serah terima tahap pertama dan tahap ke dua.
  10. Melakukan kordinasi dengan konsultan perencana untuk menyusun petunjuk dan penggunaan bangunan gedung yang nantinya akan dibuat sebagai surat kelayakan fungsi bangunan pada dinas terkait.
  11. Membantu pengelolaan kegiatan dalam menyusun Dokumentasi Pendaftaran.
  12. Membantu pengelolaan kegiatan dalam penyiapan kelengkapan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dari Pemerintah Provinsi, Kab/Kota Setempat.
Tanggung jawab dan tugas konsultan pengawas :
  1. Berhak menolak atau menyetujui hasil estetis hasil pekerjaan pelaksanaan.
  2. Mengembalikan seluruh tugas yang telah diberikan sebab perimbangan dalam dirinya akibat yang muncul diluar kekuasaan kedua belah pihak (antara konsultan pengawas dan kontraktor) dan juga dari pemberi tugas (owner).
  3. Menerima honor atau gaji sesuai dengan jasa pengawasannya dengan kontrak perjanjian awal apabila tidak sesuai konsultan pengawas bisa mengajukan teguran atau pembatalan kontrak.

Itulah penjelasan tentang konsultan konstruksi, baik konsultan perencana maupun konsultan pengawas memiliki tugas dan tanggung jawabnya masing-masing dalam menentukan keberhasilan pembangunan suatu pekerjaan konstruksi agar sesuai dengan design perencanaan, material, kualitas, kuantitas, dan sesuia dengan waktu yang telah ditentukan.


Sumber ; Suka Duka Juru Gambar dan Pekerja Konstruksi 
Ditulis : Bameswara

Related Posts:

Proses Pembentukan Minyak Bumi

 

Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa organik dari jasad mikroorganisme jutaan tahun yang lalu di dasar laut dan di darat. Sisa-sisa tumbuhan dan hewan tersebut tertimbum oleh endapan pasir, lumpur, dan zat-zat lain selama jutaan tahun dan mendapat tekanan serta panas bumi secara alami. Bersamaan dengan proses tersebut, bakteri pengurai merombak senyawa-senyawa kompleks dalam jasad organik menjadi senyawa-senyawa hidrokarbon. Proses penguraian ini berlangsung sangat lamban sehingga untuk membentuk minyak bumi dibutuhkan waktu yang sangat lama itulah sebabnya minyak bumi termsuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, sehingga dibutuhkan kebijaksanaan dalam eksplorasi dan pemakaiannya.

Hasil peruraian yang berbentuk cair akan menjadi minyak bumi dan yang berwujud gas menjadi gas alam. Untuk mendapatkan minyak bumi ini dapat dilakukan dengan pengeboran. Beberapa bagian jasad retenik mengandung minyak dan lilin. Minyak dan lilin ini dapat bertahan lama di dalam perut bumi. Bagian-bagian tersebut akan membentuk bintik-bintik, warnanya pun berubah menjadi coklat tua. Bintik-bintik itu akan tersimpan di dalam lumpur dan mengeras karena terkena tekanan bumi. Lumpur tersebut berubah menjadi batuan dan terkubur semakin dalam di dalam perut bumi. Tekanan dan panas bumi secara alami akan mengenai batuan lumpur sehingga mengakibatkan batuan lumpur menjadi panas dan bintik-bintik di dalam batuan mulai mengeluarkan minyak kental yang pekat. Semakin dalam batuan terkubur di perut bumi, minyak yang dihasilkan akan semakin banyak. Pada saat batuan lumpur mendidih, minyak yang dikeluarkan berupa minyak cair yang bersifat encer, dan saat suhu sangat tinggi akan dihasilkan gas alam. Gas alam ini sebagian besar berupa metana.

Sementara itu saat lempeng kulit bumi bergerak, minyak yang terbentuk di berbagai tempat akan bergerak. Minyak bumi yang terbentuk akan terkumpul dalam pori-pori batu pasir atau batu kapur. Oleh karena adanya gaya kapiler dan tekanan di perut bumi lebih besar dibandingkan dengan tekanan di permukaan bumi, minyak yang dihasilkan akan semakin banyak.  Pada saat batuan lumpur mendidih, minyak yang dikeluarkan berupa minyak cair yang bersifat encer, dan saat suhunya sangat tinggi akan dihasilkan gas alam. Gas alam ini sebagian besar berupa metana.

Sementara itu saat lempeng kulit bumi bergerak, minyak yang terbentuk diberbagai tempat akan bergerak. Minyak bumi yang terbentuk akan terkumpul dalam pori-pori batu pasir atau batu kapur. Sedangkan lapisan atasnya berupa minyak bumi bercampur gas alam. Gas alam berada di lapisan atas minyak bumi karena massa jenisnya lebih ringan daripada massa jenis minyak bumi. Apabila akumulasi minyak bumi di suatu cekungan cukup banyak secara komersial menguntungkan, minyak bumi tersebut diambil dengan cara pengeboran. Minyak Bumi diambil dari sumur bor minyak yang ada di pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi-lokasi sumur-sumur minyak diperoleh setelah melalui proses studi geologi analisis sedimen karakter dan struktur sumber keadaan lapisan permukaan bumi.

Berikut rules proses pembentukan minyak bumi :


1. Ganggang hidup di danau tawar dan di laut, menghimpun energi dari matahari dengan bantuan proses fotosintesis.

2. Ganggang-ganggang tersebut akan mengalami akhir masa hidup, maka akan terendap di dasar cekungan sendimen dan membentuk batuan induk/source rock. Batuan induk tersebut merupakan batuan hasil endapan di danau, di delta, maupun di dasar laut. Proses pembentukan karbon dari ganggang menjadi gangguan induk ini sangat spesifik. Itulah sebabnya tidak semua cekungan sendimen akan mengandung minyak atau gas bumi. Jika karbon ini teroksidasi maka akan terurai dan bahkan menjadi rantai karbon yang tidak mungkin dimasak.

3. Batuan Induk akan terkubur di bawah batuan-batuan lainnya yang berlangsung selama jutaan tahun. Proses pengendapan ini berlangsung terus menerus. Salah satu batuan yang menimbun batuan induk adalah batuan reservoir atau batuan sarang. Batuan sarang adalah batuan pasir, batu gamping, atau batuan vulkanik yang tertimbun dan terdapat ruang berpori-pori di dalamnya. Jika daerah ini terus tenggelam maka akan ditumpuki oleh batuan-batuan lain di atasnya, maka batuan yang mengandung karbon ini akan terpanaskan. Semakin ke dalam atau masuk amblas ke dalam bumi, maka suhu akan mengalami peningkatan. Dimana minyak bumi terbentuk antara suhu 50 sampai 180 deraja celsius. Tetapi puncak atau kematangan terbagus akan tercapai bila suhunya mencapai 100 derajat celsius. Ketika suhu semakin bertambah diakibatkan adanya cekungan maka akan semakin turun semakin dalam yang diikuti juga pembahan batuan timbunan, maka suhu tinggi ini akan memasak karbon yang ada menjadi gas.

4. Karbon terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrokarbon. Minyak yang dihasilkan oleh batuan induk yang telah matang ini berupa minyak mentah. Walaupun berupa cairan, ciri fisik minyak bumi mentah berbeda dengan air. Salah satunya yang terpenting adalah berat jenis kekentalan. Kekentalan minyak bumi mentah lebih tinggi dari air, namun berat jenis lebih rendah dari air cenderung akan pergi ke atas. Ketika minyak bumi tertahan oleh sebuah bentuk batuan yang menyerupai mangkuk terbalik atau berbentuk busur, maka minyak ini akan tertangkap dan siap ditambang.



Related Posts:

Minyak Bumi Sebagai Bahan Bakar Minyak

 


Bameswarablogs -- Minyak bumi merupakan salah satu sumber daya alam yang banyak di eksplotasi oleh perusahaan-perusahaan minyak dunia, karena harganya yang diperkirakan cukup tinggi, sekarang diperkirakan harga minyak bumi mencapai USD 94/Barel. Pada kesempatan ini Bameswara akan membahas terkait minyak bumi, mulai dari pengertian minyak bumi hingga bagaimana terbentuk dan pengolahannya.

Minyak bumi yang dalam bahasa Inggris disebut petroleum, yang merupakan serapan bahasa latin 'petrus' yang artinya 'karang' dan 'oleum' berarti 'minyak'. Minyak bumi juga sering disebut dengan emas hitam, karena berbentuk cairan kental, berwarna coklat gelap, atau bisa berwarna kehijauan yang sangat mudah terbakar, dan letaknya berada pada lapisan atas dari hidrokarbon. Sebagian besarnya seri alkana, tetapi meiliki varian yang berbeda dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya.

Minyak bumi diambil dari sumur minyak di pertambangan-pertambangan minyak. Dimana lokasi sumur-sumur minyak ini didapatkan setelah melalui proses studi geologi, analisis sendimen, karakter dan struktur sumber minyak, dan berbagai macam studi lainnya. Setelah itu minyak akan diproses di tempat pengilangan minyak dan dipisah-pisahkan hasilnya berdasarkan titik didihnya  sehingga menghasilkan berbagai bahan bakar yang biasanya manusia gunakan seperti misalnya bensin, minyak tanah, aspal, dan berbagai reagen kimia yang dibutuhkan untuk membuat plastik dan obat-obatan. Minyak bumi juga digunakan untuk memproduksi berbagai macam barang dan material yang dibutuhkan manusia.

KOMPOSISI MINYAK BUMI

Dari bentuk yang dapat dicermati pada minyak bumi sangat beragam, dimana hal itu dipengaruhi dari komposisi minyak bumi. Secara umum, minyak bumi yang baru dihasilkan dari sumur pengeboran berupa lumpur berwarna hitam atau coklat agak gelap atau gelap pekat, meskipun ada juga minyak bumi yang memiliki warna kekuningan, kemerahan, atau kehijauan. Minyak hasil pengeboran ini disebut minyak mentah (crude oil).

1. Komposisi Hidrokarbon Minyak Bumi

Minyak bumi terbentuk dari senyawa hidrokarbon yang berbeda-beda. Perbedaan ini tergantung dari faktor umur, suhu pembentukan dan cara pembentukan. Minyak dari Indonesia misalnya mengandung  bannyak senyawa aromatik seperti benzana, sedangkan minyak bumi dari Rusia mengandung banyak senyawa sikloalkana seperti sikloheksana. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa dalam minyak bumi terdiri atas bermacam-macam senyawa hidrokarbon. Senyawa-senyawa hidrokarbon tersebut sebagai berikut :

1.1. Alkana

Golongan senyawa Alkana yang banyak terdapat dalam minyak bumi adalah n-alkana dan isoalkana. n-alkana adalah alkana jenuh berantai lurus dan tidak tercabang, contoh n-oktana.


Isoalkana merupakan alkana jenuh yang rantai induknya mempunyai atom C tersier dan bercabang contoh isooktana, rangkaian senyawanya sebagai berikut. 


Alkana disebut juga parafin, Parafin merupakan senyawa hidrokarbon tersatuasi yang mengandung rantai lurus atau bercabang yang molekulnya hanya terdiri atas ataom karbon (C) dan hidrogen (H).

1.2. Sikloalkana

Sikloalkana merupakan senyawa hidrokarbon berantai tunggal dan berbentuk menyerupai cincin. Golongan Sikloalkana yang terdapat dalam minyak bumi adalah siklopentana seperti metil siklopentana dan Sikloheksana seperti Etil Sikloheksana.

Sikloalkana juga dikenal sebagai naptena. Naptena adalah senyawa hidrokarbon tersaturasi yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap pada bagian karbonnya. Neptana memiliki rumus umum CnH2n dan mempunyai ciri-ciri mirip alkana tetapi mempunyai titik didih yang lebih tinggi.

1.3. Hidrokarbon Aromatik

Hidrokarbon Aromatik adalah hidrokarbon yang tidak tersturasi, memiliki satu atau lebih cincin planar karbon-6 atau cincin benzena. Pada struktur ini, atom hidrogen berikatan dengan atom karbon dengan rumus umum CnHn, jika hidrokarbon aromatik dibakar atau terkena percikan api akan menimbulkan asap hitam pekat dan beberapa sifat karsinogen (menyebabkan kankar), dimana senyawa hidrokarbon aromatik yang terdapat dalam minyak bumi adalah senyawa benzena, contoh rangkaian senyawanya etil benzena. 




2. KANDUNGAN UNSUR KIMIA PADA MINYAK BUMI

Secara umum komponen minyak bumi terdiri atas lima unsur kimia yaitu 83% - 87% karbon, 10 -14% hidrogen, 0,05 - 6% belerang, 0,05-1,5% oksigen, 0,1 -2% nitrogen dan < 0,1% unsur-unsur logam.

2.1. Sulfur Belerang

Minyak mentah mempunyai kandungan belerang (sulfur) yang lebih tinggi. Keberadaan belerang dalam minyak bumi sering banyak menimbulkan akibat, misalnya dalam gasoline dapat mengakibatkan korosi (terutamanya pada keadaan dingin atau basar) hal itu disebabkan karena terbentuknya asam yang dihasilkan dari oksida sulfur sebagai hasil pembakaran geosoline dan air.

2.2. Oksigen

Oksigen dapat terbentuk disebabkan karena adanya kontak yang cukup lama antara minyak bumi dengan atsmosfer di udara. Kandungan total oksigen dalam minyak bumi adalah antara 0,05 sampai 1,5% dan menarik dengan naiknya titik didih fraksi. Kandungan oksigen bisa menaik apabila produk itu terlalu lama berhubungan dengan udara. Senyawa yang terbentuk dapat berupa älkohol, keton, eter, dll. Sehingga dapat menimbulkan sifat asam pada minyak bumi. Oksigen dapat meningkatkan titik didih bahan bakar.

2.3. Nitrogen

Pada umumnya kandungan nitrogen yang terdapat pada minyak bumi sangatlah rendah, yaitu berkisar antara 0,1-2%. Dimana kandungan tertinggi terdapat pada tipe asphalitik. Nitrogen memiliki sifat yang berbahaya atau racun terhadap katalis dan dapat membentuk gum (getah) pada fuel oil, Kandungan nitrogen terbanyak terdapat pada fraksi titik didih tinggi.

2.4. Unsur Logam

Logam-logam seperti besi, tembaga, terutamanya nikel dan vanadium pada proses catalytic craking mempengaruhi aktivitas katalis, sebab dapat menurunkan produk gasoline, menghasilkan banyak gas, dan pembentukan coke. Pada power generator temperatur tinggi, misalnya oil fired gas turbine, adanya konstituen logam terutama vanadium dapat membentuk kerak pada rotor turbine. Abu yang dihasilkan dari pembakaran Fuel yang mengandung Natrium dan terutama Venedium dapat bereaksi dengan refactory furnance (bata tahan api) yang mana bisa diterapkan pada teknologi konstruksi tahan api, menyebabkan titik lebur campuran yang menurun sehingga merusak refactory itu sendiri.


3. KOMPOSISI MOLEKUL HIDROKARBON PADA MINYAK BUMI

Golongan hidrokarbon yang terdapat pada minyak bumi, golongan yang utama yaitu parafin, naptena, aspaltena, dan aromatik. Kompoisi molekul hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi berdasarkan beratnya adalah sebagai berikut :


Hidrokarbon                 Komposisi Molekul                                        
Rata-rata Rentang
Neptana 49%30-60%
Parafin 30% 15-60%
Aromatik 15% 3-30%
Aspaltena 6% Sisa-sisa

Berdasarkan komponen terbanyak dalam minyak bumi, minyak bumi dibedakan menjadi tiga golongan yaitu parafin, naftalena, dan campuran antara naftalena-parafin.

3.1. Minyak Bumi Golongan Parafing


Sebagian besar komponen dalam minyak bumi jenis parafin adalah senyawa hidrokarbon rantai terbuka. Minyak bumi jenis ini dimanfaatkan sebagai bahan bakar karena merupakan sumber penghasilan gasolin.

3.2. Minyak Bumi Golongan Naftalena


Komponen terbesar dalam minyak bumi jenis naftalena berupa senyawa hidrokarbon rantai siklis atau rantai tertutup. Minyak bumi jenis ini  digunakan pada teknologi konstruksi sebagai pengeras jalan dan pelumas.

3.3. Minyak Bumi Golongan Campuran antara Parafin dan Naftalena

Minyak bumi golongan ini komponen penyusunnya berupa senyawa hidrokarbon rantai terbuka dan rantai tertutup.


Related Posts: