Bameswarablogs -- Minyak bumi merupakan salah satu sumber daya alam yang banyak di eksplotasi oleh perusahaan-perusahaan minyak dunia, karena harganya yang diperkirakan cukup tinggi, sekarang diperkirakan harga minyak bumi mencapai USD 94/Barel. Pada kesempatan ini Bameswara akan membahas terkait minyak bumi, mulai dari pengertian minyak bumi hingga bagaimana terbentuk dan pengolahannya.
Minyak bumi yang dalam bahasa Inggris disebut petroleum, yang merupakan serapan bahasa latin 'petrus' yang artinya 'karang' dan 'oleum' berarti 'minyak'. Minyak bumi juga sering disebut dengan emas hitam, karena berbentuk cairan kental, berwarna coklat gelap, atau bisa berwarna kehijauan yang sangat mudah terbakar, dan letaknya berada pada lapisan atas dari hidrokarbon. Sebagian besarnya seri alkana, tetapi meiliki varian yang berbeda dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya.
Minyak bumi diambil dari sumur minyak di pertambangan-pertambangan minyak. Dimana lokasi sumur-sumur minyak ini didapatkan setelah melalui proses studi geologi, analisis sendimen, karakter dan struktur sumber minyak, dan berbagai macam studi lainnya. Setelah itu minyak akan diproses di tempat pengilangan minyak dan dipisah-pisahkan hasilnya berdasarkan titik didihnya sehingga menghasilkan berbagai bahan bakar yang biasanya manusia gunakan seperti misalnya bensin, minyak tanah, aspal, dan berbagai reagen kimia yang dibutuhkan untuk membuat plastik dan obat-obatan. Minyak bumi juga digunakan untuk memproduksi berbagai macam barang dan material yang dibutuhkan manusia.
KOMPOSISI MINYAK BUMI
Dari bentuk yang dapat dicermati pada minyak bumi sangat beragam, dimana hal itu dipengaruhi dari komposisi minyak bumi. Secara umum, minyak bumi yang baru dihasilkan dari sumur pengeboran berupa lumpur berwarna hitam atau coklat agak gelap atau gelap pekat, meskipun ada juga minyak bumi yang memiliki warna kekuningan, kemerahan, atau kehijauan. Minyak hasil pengeboran ini disebut minyak mentah (crude oil).
1. Komposisi Hidrokarbon Minyak Bumi
Minyak bumi terbentuk dari senyawa hidrokarbon yang berbeda-beda. Perbedaan ini tergantung dari faktor umur, suhu pembentukan dan cara pembentukan. Minyak dari Indonesia misalnya mengandung bannyak senyawa aromatik seperti benzana, sedangkan minyak bumi dari Rusia mengandung banyak senyawa sikloalkana seperti sikloheksana. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa dalam minyak bumi terdiri atas bermacam-macam senyawa hidrokarbon. Senyawa-senyawa hidrokarbon tersebut sebagai berikut :
1.1. Alkana
Golongan senyawa Alkana yang banyak terdapat dalam minyak bumi adalah n-alkana dan isoalkana. n-alkana adalah alkana jenuh berantai lurus dan tidak tercabang, contoh n-oktana.
Isoalkana merupakan alkana jenuh yang rantai induknya mempunyai atom C tersier dan bercabang contoh isooktana, rangkaian senyawanya sebagai berikut.
Alkana disebut juga parafin, Parafin merupakan senyawa hidrokarbon tersatuasi yang mengandung rantai lurus atau bercabang yang molekulnya hanya terdiri atas ataom karbon (C) dan hidrogen (H).
1.2. Sikloalkana
Sikloalkana merupakan senyawa hidrokarbon berantai tunggal dan berbentuk menyerupai cincin. Golongan Sikloalkana yang terdapat dalam minyak bumi adalah siklopentana seperti metil siklopentana dan Sikloheksana seperti Etil Sikloheksana.
Sikloalkana juga dikenal sebagai naptena. Naptena adalah senyawa hidrokarbon tersaturasi yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap pada bagian karbonnya. Neptana memiliki rumus umum CnH2n dan mempunyai ciri-ciri mirip alkana tetapi mempunyai titik didih yang lebih tinggi.1.3. Hidrokarbon Aromatik
2. KANDUNGAN UNSUR KIMIA PADA MINYAK BUMI
Secara umum komponen minyak bumi terdiri atas lima unsur kimia yaitu 83% - 87% karbon, 10 -14% hidrogen, 0,05 - 6% belerang, 0,05-1,5% oksigen, 0,1 -2% nitrogen dan < 0,1% unsur-unsur logam.
2.1. Sulfur Belerang
Minyak mentah mempunyai kandungan belerang (sulfur) yang lebih tinggi. Keberadaan belerang dalam minyak bumi sering banyak menimbulkan akibat, misalnya dalam gasoline dapat mengakibatkan korosi (terutamanya pada keadaan dingin atau basar) hal itu disebabkan karena terbentuknya asam yang dihasilkan dari oksida sulfur sebagai hasil pembakaran geosoline dan air.
2.2. Oksigen
Oksigen dapat terbentuk disebabkan karena adanya kontak yang cukup lama antara minyak bumi dengan atsmosfer di udara. Kandungan total oksigen dalam minyak bumi adalah antara 0,05 sampai 1,5% dan menarik dengan naiknya titik didih fraksi. Kandungan oksigen bisa menaik apabila produk itu terlalu lama berhubungan dengan udara. Senyawa yang terbentuk dapat berupa älkohol, keton, eter, dll. Sehingga dapat menimbulkan sifat asam pada minyak bumi. Oksigen dapat meningkatkan titik didih bahan bakar.
2.3. Nitrogen
Pada umumnya kandungan nitrogen yang terdapat pada minyak bumi sangatlah rendah, yaitu berkisar antara 0,1-2%. Dimana kandungan tertinggi terdapat pada tipe asphalitik. Nitrogen memiliki sifat yang berbahaya atau racun terhadap katalis dan dapat membentuk gum (getah) pada fuel oil, Kandungan nitrogen terbanyak terdapat pada fraksi titik didih tinggi.
2.4. Unsur Logam
Logam-logam seperti besi, tembaga, terutamanya nikel dan vanadium pada proses catalytic craking mempengaruhi aktivitas katalis, sebab dapat menurunkan produk gasoline, menghasilkan banyak gas, dan pembentukan coke. Pada power generator temperatur tinggi, misalnya oil fired gas turbine, adanya konstituen logam terutama vanadium dapat membentuk kerak pada rotor turbine. Abu yang dihasilkan dari pembakaran Fuel yang mengandung Natrium dan terutama Venedium dapat bereaksi dengan refactory furnance (bata tahan api) yang mana bisa diterapkan pada teknologi konstruksi tahan api, menyebabkan titik lebur campuran yang menurun sehingga merusak refactory itu sendiri.
3. KOMPOSISI MOLEKUL HIDROKARBON PADA MINYAK BUMI
Golongan hidrokarbon yang terdapat pada minyak bumi, golongan yang utama yaitu parafin, naptena, aspaltena, dan aromatik. Kompoisi molekul hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi berdasarkan beratnya adalah sebagai berikut :
Hidrokarbon | Komposisi Molekul | ||
---|---|---|---|
Rata-rata | Rentang | ||
Neptana | 49% | 30-60% | |
Parafin | 30% | 15-60% | |
Aromatik | 15% | 3-30% | |
Aspaltena | 6% | Sisa-sisa |
0 Response to "Minyak Bumi Sebagai Bahan Bakar Minyak"
Post a Comment