Bameswarablogs -- Proses Pengolahan Minyak Bumi dan Minyak Mentah beserta komposisinya-Proses pengolahan fosil hewan menjadi minyak melewati beberapa tahap yang cukup panjang. Mula-mula para ahli melakukan eksplorasi yaitu kegiatan yang bertujuan memperoleh informasi mengenai kondisi geologi untuk menemukan dan mendapatkan perkiraan cadangan minyak bumi. Pada umumnya, mereka membuat peta topografi dengan pemotretan dari udara. Setelah daerah-daerah yang akan diselidiki ditetapkan, para ahli bumi (geologi) mencari contoh-contoh batu atau lapisan batu yang muncul dari permukaan karang atau tebing-tebing untuk diperiksa di laboratorium.
Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan melakukan penyelidikan geofisika. Caranya dengan membuat gempa kecil atau getaran-getaran di bawah tanah (kegiatan seismik). Gelombang-gelombang getaran dari ledakan ini turun ke bawah dan memantul kembali ke permukaan bumi. Dengan cara ini, lokasi yang mengandung minyak bumi dapat diperkirakan secara ilmiah. Pada daerah lapisan bawah tanah yang tak berpori tersebut dikenal dengan nama antiklinal atau cekungan. Daerah cekungan ini terdiri dari beberapa laipsan, lapisan yang paling bawah berupa air, lapisan di atasnya berisi minyak, sedang diatas minyak bumi tersebut terdapat rongga yang berisi gas alam. Jika cekungan mengandung minyak bumi dalam jumlah besar, maka pengambilan dilakukan dengan jalan pengeboran.
Setelah menentukan lokasi yang diperkirakan mengandung minyak bumi, tahapan selanjutnya adalah melakukan kegiatan eksploitasi. Eksploitasi adalah rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan minyak bumi. Kegiatan ini terdiri atas pengeboran dan penyelesaian sumurm pembangunan sarana pengangkutan, penyimpanan, dan pengolahan untuk pemisahan dan permurnian minyak. Pengeboran minyak bumi menghasilkan minyak mentah yang harus diproses lagi. Selain minyak mentah, terdapat juga air dan senyawa pengotor lainnya. Zat-zat selain minyak mentah dipisahkan terlebih dahulu sebelum dilakukan proses selanjutnya. Kandungan utama minyak mentah hasil pengeboran merupakan campuran dari berbagai senyawa hidrokarbon. Adapun senyawa lain, seperti sulfur, nitrogen, dan oksigen hanya terdapat dalam jumlah sedikit.
Kelompok Unsur Minyak Bumi : karbon 84%, Hidrogen 14%, Sulfur Antara 1% hingga 3%, Nitrogen Kurang dari 1%, Oksigen Kurang dari 1%, Logam Kurang dari 1%, Garam Kurang dari 1%.
Campuran hidrokarbon dalam minyak mentah terdiri atas berbagai senyawa hidrokarbon, misalnya senyawa alkana, aromatik, naftalena, alkena, dan alkuna. Senyawa-senyawa ini memiliki panjang rantai dan titik didih yang berbeda-beda. Semakon panjang rantai karbon yang dimilikinya, semakin tinggi titik didihnya. Agar dapat digunakan untuk berbagai keperluan, komponen-komponen minyak mentah harus dipisahkan berdasarkan titik didihnya. Metode yang digunakan adalah distilasi bertingkat, Menurut Anda, adakah metode pemisahan selain distilasi? Gambar berikut menunjukan fraksi-fraksi hasil pengolahan menggunakan metode distilasi bertingkat.
Berikut Tahapan Lengkap Pengolahan Minyak Bumi :
Minyak mentah (crude oil) yang diperoleh dari hasil pengeboran minyak bumi tersebut belum dapat digunakan atau dimanfaatkan untuk berbagai keperluan secara langsung. Hal itu karena minyak bumi masih merupakan campuran dari berbagai senyawa hidrokarbon, khususnya komponen utama hidrokarbon alifatik dari rantai C yang sederhana atau pendek sampai ke rantai C yang banyak atau panjang, dan senyawa-senyawa yang bukan termasuk hidrokarbon.
Untuk menghilangkan senyawa yang bukan hidrokarbon maka pada minyak mentah ditambahkan asam dan basa.
Minyak mentah yang berupa cairan pada suhu dan tekanan atmosfer biasa, memiliki titik didih persenyawaan-persenyawaan hidrokarbon yang berkisar dari suhu yang sangat rendah sampai suhu yang sangat tinggi. Dalam hal ini, tidak didih hidrokarbon (alkana) meningkat dengan bertambahnya jumlah atom C dalam molekulnya.
Dengan memperhatikan perbedaan titik didih dari komponen-komponen minyak bumi, maka dilakukanlah pemisahan minyak mentah menjadi sejumlah fraksi-fraksi melalui proses distilasi bertingkat. Destilasi bertingkat adalah proses distilasi (penyulingan) dengan menggunakan tahap-tahap fraksi-fraksi pendinginan sesuai trayek titik didih campuran yang diinginkan, sehingga proses pengemburan terjadi pada beberapa tahap atau beberapa fraksi tadi. Cara seperti ini disebut fraksionasi.
Minyak mentah tidak dapat dipisahkan ke dalam komponen-komponen murni (senyawa tunggal) Hal itu tidak mungkin dilakukan karena tidak praktis, dan mengingat bahwa minyak bumi mengandung banyak senyawa hidrokarbon maupun senyawa-senyawa yang bukan hidrokarbon. Dalam hal itu, pemisahan minyak mentah dilakukan dengan proses distilasi bertingkat. Fraksi-fraksi yang diperoleh dari destilat minyak bumi ialah campuran hidrokarbon yang mendidih pada trayek suhu tertentu.
A. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Proccess)
Pengolahan tahap pertama berlangsung melalui proses distilasi bertingkat, yaitu pemisahan minyak bumi ke dalam fraksi-fraksinya berdasarkan titik didih masing-masing fraksi.
Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut menara gelembung. Makin ke atas, suhu dalam menara fraksionasi itu makin rendah. Hal itu menyebabkan komponen yang titik didihnya lebih rendah naik ke bagian yang lebih atas lagi. Demikian seterusnya, sehingga komponen yang mencapai puncak menara adalah komponen yang pada suhu kamar berupa gas.
Perhatikan diagram fraksionasi minyak bumi pada gambar susunan minyak bumi diatas.
Adapun hasil dari fraksionasi minyak bumi diantaranya sebagai berikut :
1. Fraksi Pertama
Pada fraksi ini dihasilkan gas yang merupakan fraksi paling ringan. Minyak bumi dengan titik didih dibawah 30 drajat celsius. berarti pada suhu kamar berupa gas. Gas pada kolom ini ialah yang tadinya terlarut dalam minyak mentahh, sedangkan gas yang tidak terlarut dipisahkan pada waktu pengeboran.
Gas yang dihasilkan pada tahap ini yaitu LNG (Liquid Natural Gas) yang mengandung komponen utama propana (C3H8) dan butana (C4H10) dan LPG (Liquid Petroleum Gas) yang mengandung metana (CH4) dan etana (C2H6).
2. Fraksi Kedua
Pada fraksi inidihasilkan petroleum eter. Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil 90 drajat celsius. Masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendinginan dengan suhu 30 drajat celsius sampai dengan suhu 90 drajat celsius. Pada trayek ini, petroleum eter (bensin ringan) akan mencair dan keluar ke penampungan petroleum eter. Petroleum eter sendiri merupakan campuran alkana dengan rantai C5H12 - C6H14.
3. Fraksi Ketiga
Pada Fraksi ini dihasilkan gasolin (bensin). Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil dari 175 drajat celisius, masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom pndingin dengan suhu 90 - 175 drajat celisius. Pada trayek ini, bensin akan mencair dan keluar ke penampungan bensin. Bensin merupakan campuran alkana dengan rantai C6H14 - C9H20.
4. Fraksi Keempat
Pada Fraksi ni dihasilkan nafta, Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil dari 200 drajat celsius, masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendingin dengan suhu 175 drajat celsius - 200 drajat celsius. Pada trayek ini, nafta (bensin berat) akan mencair dan keluar ke penampungan nafta. Nafta merupakan campuran alkana dengan rantai C9H20 - C12H26.
5. Fraksi Kelima
Pada fraksi ini dihasilkan kerosin (minyak tanah). Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil dari 275 drajat celsius, masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendingin dengan suhu 175 drajat celsius sampai 275 drajat celsius. Pada trayek ini, kerosin (minyak tanah) akan mencair dan keluar ke penampungan kerosin. Minyak tanah (kerosin) merupakan campuran alkana dengan rantai C12H26 - C15H32.
6. Fraksi Keenam
Pada Fraksi ini dihasilkan minyak gas (minyak solar). Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil dari 375 drajat celsius, masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendingin dengan suhu 250 drajat celsius sampai 375 drajat celsius. Pada trayek ini minyak gas (minyak solar) akan mencair dan keluar penampungan minyak gas (minyak solar). Minyak solar merupakan campuran alkana dengan rantai C15H32-C16H34.
Terimakasih informasinya, artikel yang sangat bagus, ditunggu kunjungan baliknya😊
ReplyDeleteTerimakasih sudah berkunjung, siap 86.
Delete