Dampak Penggunaan Minyak Bumi

Bameswarablogs -- Pada pembahasan sebelumnya sudah Bames bahas panjang lebar dikali tinggi sehingga menemukan volume pengetahuan tentang minyak bumi, sudah seharusnya sebagai manusia bumi mengetahui mengenai sesuatu yang berkaitan dengan minyak bumi, sehingga dengan pengetahuan tersebut manusia dapat memberikan sebuah barometer untuk mengukur seberapa besar manfaat dan dampak yang ditimbulkan dari penggunaan minyak bumi, sudah disinggung sebelum-sebelumnya bahwa manfaat dari minyak bumi bagi kehidupan manusia sangatlah banyak, namun perlu dicatat bahwa dibalik manfaat untuk membuat kehidupan manusia menjadi lebih mudah dan efisien. Ternyata minyak bumi menyimpan dampak yang dapat merugikan lingkungan. Jika kalian belum membaca artikel sebelumnya Pembagian Fraksi Minyak Bumi



Dampak tersebut ditimbulkan oleh penggunaan minyak bumi sebagai bahan bakar, terdapat dua jenis bahan pembakaran minyak bumi, kedua pembakaran tersebut yaitu pembakaran sempurna dan pembakaran tidak sempurna.

Pada pembakaran sempurna, hidrokarbon akan bereaksi dengan oksigen membentuk gas karbon dioksida dan air. Jika dalam bahan bakar tersebut mengandung nitrogen, sulfur, atau besi, pembakaran sempurna akan menghasilkan nitrogen dioksida, gas karbon monoksida, air, dan beberapa senyawa lain seperti nitrogen oksida.

Gas-gas seperti karbon dioksida, karbon monoksida, nitrogen dioksida, sulfur dioksida, dan besi(III) oksida mencemari lingkungan. Selain dari kedua pembakaran yaitu pembakaran sempurna dan pembakaran tidak sempurna, kerusakan lingkungan diakibatkan juga oleh penambahan zat aditif berupa TEL (Tetra Ethyl Lead) pada benzin untuk meningkatkan bilangan oktan. Supaya lebih jelas maka penjelasannya akan dibagi sebagai berikut :

A. PENGGUNAAN TEL PADA BENSIN

TEL memiliki kandungan berat timbal (Pb) yang terbakar dan akan keluar bersama asap kendaraan bermotor melalui kenalpot motor atau mobil berbahan bakar minyak, hal itulah yang menimbulkan polutan atau pencemaran udara. Dimana senyawa timbal mengandung racun tapi dengan ambang batas yang relatif kecil, artinya pada konsentrasi kecil sekalipun dapat berakibat fatal. Gejala yang diakibatkannya, antara lain: tidak aktifnya pertumbuhan beberapa enzim dalam tubuh, berat badan anak-anak berkurang, perkembangan sistem syaraf lamban, hilangnya selera makan, cepat lelah, dan iritasi saluran pernapasan atau asma (sesak nafas).

B. PEMBAKARAN TIDAK SEMPURANA HIDROKARBON

Pembakaran tidak sempurna pada hidrokarbon dengan raksi sebagai berikut : 
CxHy + O2(g)  ➝ C (s) + CO2(g) + H2O(g)

1. Karbon Monoksida  (CO)

Gas karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak merangsang. Hal tersebut menyebabkan keadaannya sulit untuk dideteksi, padahal gas carbon tidak merangsang. Hal ini menyebabkan keberadaannya sulit untuk dideteksi, dan Gas ini sangat berbahaya pada kesehatan karena pada kadar rendah dapat menyebabkan sesak nafas dan pucat. Pada kadar yang lebih tinggi dapat menyebabkan pingsan dan pada kadar lebih dari 1.000 ppm dapat menimbulkan kematian. Gas CO ini berbahaya karena dapat membentuk senyawa dengan hemoglobi membentuk HbCO, dan ini merupakan racun bagi darah. Oleh karena yang diedarkan ke seluruh tubuh termasuk ke otak bukannya HbO, tetapi justru HbCO.

Keberadaan HbCO ini disebabkan karena persenyawaan HbCO memang lebih kuat ikatannya dibandingkan dengan HbO. Hal ini disebabkan karena afinitas HbCO lebih kuat 250 kali dibandingkan dengan HbO. Akibatnya Hb Sulit melepas CO, sehingga tubuh bahkan otak akan mengalami kekurangan oksigen. Kekurangan oksigen dalam darah inilah yang akan menyebabkan terjadinya sesak napas, pingsanm atau bahkan kematian. Sumber keberadaan gas CO ini adalah pembakaran yang tidak sempurna dari bahan bakar minyak bumi. Salah satu yang sering terjadi pada aktivitas sehari-hari yaitu pembakaran bensin, dimana pada pembakaran yang terjadi di mesin motor, dapat menghasilkan pembakaran tidak sempurna dengan reaksi sebagai berikut :

2CsH18 (g) + 17 O2 (g) + 18 H2O(g)

Sumber lain yang menyebabkan terjadinya gas CO, selain pembakaran tidak sempurna pada bensin, juga disebabkan oleh pembakaran tidak sempurna pada proses industri, misalnya pembakaran sampah, pembakaran hutan, pembakaran bahan bakar pesawat terbang, dan masih banyak lainnya. Namun yang terbesar adalah diakibatkan oleh pembakaran tidak sempurna pada bensin valuenya mencapai persentase diangka 60%. 

Dewasa ini para ahli mencoba mengembangkan alat yang berfungsi untuk mengurangi banyaknya gas CO, dengan merancang alat yang disebut catalytic converter, yang berfungsi mengubah gas pencemar udara seperti CO dan NO menjadi gas-gas yang tidak berbahaya, dengan raksi kimia:


2. Karbon Dioksida  (CO2)

Sebagaimana gas CO, gas karbon dioksida juga mempunyai sifat tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak merangsang. Gas CO2 merupakan hasil pembakaran sempurna bahan bakar minyak bumi maupun batu bara. Dengan semakin banyaknya jumlah kendaraan bermotor dan semakin banyaknya jumlah pabrik, berarti meningkat pula jumlah atau kadar CO2 di udara yang artinya dapat melemahkan pertahanan bumi yaitu lapisan ozon.

Meskipun keberadaan CO2 yang berlebihan di udara memang tidak berakibat langsung pada manusia, sebagaimana Gas CO. Akan tetapi berlebihnya Gas CO2 dapat mempengaruhi sinar inframerah dari cahaya matahari diserap oleh bumi dan benda-benda disekitarnya yang artinya keadaan bumi bisa saja akan seperti keadaan planet lain seperti planet mars yang mana di mars sinar inframerah dari matahari diserap lebih besar dibandingkan dengan keadaan di bumi.

Kelebihan inframerah yang diserap bumi dan benda disekitarnya tersebut tidak dapat dikembalikan ke atmosfer karena terhalang oleh lapisan CO2 yang ada di atmosfer. Akibatnya suhu di bumi menjadi semakin panas. Hal ini menyebabkan suhu di bumi baik pada siang maupun malam hari tidak menunjukan perbedaan yang berarti atau bahkan dapat dikatakan sama tidak mengalami perubahan. Secara lazimnya akibat dari kelebihan CO2 ini disebut sebagai 'efek rumah kaca' atau Green House Effect.

Upaya untuk mengurangi gas CO2 di udara maka perlu dilakukannya penghijauan, menanam pohon, memperbanyak taman-taman diperkotaan, serta pengelolahan hutan dengan baik, jangan malah melakukan upaya-upaya yang justru menyebabkan kerusakan-kerusakan dan pencemaran alam lingkungan.

C. OKSIDA BELERANG (SO2 dan SO3)

Gas belerang dioksida (SO2) mempunyai sifat tidak berwarna, tetapi berbau sangat menyengat dan dapat menyesakkan napas meskipun dalam kadar rendah. Gas ini dihasilkan dari oksidasi atau pembakaran belerang yang terkandung dalam bijih logam yang diproses pada industri pertambangan. Penyebab terbesar berlebihnya kadar oksida belerang di udara adalah pada pembakaran batu bara.

Akibat yang ditimbulkan dari berlebihnya oksida belerang memang tidak secara langsung dirasakan oleh manusia, akan tetapi menyebabkan terjadinya hujan asam. Proses terjadinya hujan asam dapat dipelajari pada reaksi kimia berikut :

  • Pembentukan Asam Sulfit di udara lembap. Reaksi kimianya yaitu;
  • Gas SO2 dapat bereaksi dengan oksigan di udara. Reaksi kimianya yaitu;
  • Gas SO3 mudah larut dalam air, di udara lembap membentuk asam sulfat yang lebih berbahaya daripada SO2 dan H2SO3. Reaksi kimianya yaitu;
Hujan yang banyak mengandung asam sulfat ini memiliki kadar keasaman atau PH < 5, sehingga menyebabkan sangat korosif terhadap logam dan berbahaya bagi kesehatan manusia apabila air tersebut di konsumsi. Disamping menyebabkan hujan asam, oksida belerang baik SO2 maupun SO3 yang terserap ke dalam alat pernapasan masuk ke paru-paru juga akan membentuk asam sulfit dan asam sulfat yang sangat berbahaya bagi kesehatan pernapasan, terutamanya paru-paru.

D. OKSIDA NITROGEN (NO dan NO2)

Gas nitrogen monoksida memiliki sifat tidak berwarna, yang pada konsentarasi tinggi juga dapat menimbulkan keracunan. Di samping itu, gas oksida nitrogen juga padat menjadi penyebab hujan asam. Keberadaan gas nitrogen monoksida di udara disebabkan karena gas nitrogen ikut terbakar bersama oksigen, yang terjadi pada suhu tinggi. Reaksi kimianya yaitu;

N2 (g) + O2(g)  ➙ 2 NO(g)

Pada saat kontak dengan udara, maka gas NO akan membentuk gas NO2 dengan reaksi sebagai berikut;

2 NO(g) + O2(g) ↔ 2 NO2(g)

Gas NO2 merupakan gas beracun, berwarna merah cokelat, dan berbau seperti asam nitrat yang sangat menyengat dan merangsang. Keberadaan gas NO2 lebih dari 1ppm dapat menyebabkan terbentuknya zat yang bersifat karsinogen atau penyebab terjadinya kenker. Jika menghirup gas NO2 dalam kadar 20ppm akan dapat menyebabkan kematian. Sebagai pencegahan maka di pabrik atau motor, bagian pembuangan asap ditambahkan katalis logam nikel yang berfungsi sebagai konverter.

Perinsip kerjanya adalah mengubah gas buang yang mencemari menjadi gas yang tidak berbahaya bagi lingkungan maupun kesehatan manusia, proses pengubahan tersebut dapat dilihat pada reaksi berikut. 

2 NO(2)  ➙ N2(g) + 2O2(g)

Mungkin itulah penjelasan tentang dampak penggunaan minyak bumi kurang dan lebihnya mohon maaf, dan apabila ada beberapa kata yang salah ketik sehingga menjadi rancu serta merubah arti maka mohon dimaklumi, selamat berakhir pekan dan selamat beraktivitas. See You Next Time...



Related Posts:

0 Response to "Dampak Penggunaan Minyak Bumi"

Post a Comment