Bameswarablogs -- Sampai jumpa kembali apakabar dan semoga dalam keadaan baik-baik saja, cukup lama tidak menyapa dengan sebuah tulisan dan memberikan edukasi. Pada kesempatan ini maka tidak mau menyiayiakan waktu untuk berbagi sedikit pengetahuan menganai bagaimana cara untuk memperkirakan atau mengukur kecepatan arah angin.
Ilustrasi dari Unsplash
Pembaca yang Budiman (Berbudi dan Beriman) tentunya kalian pernah merasakan hembusan angin yang sejuk pada saat menyentuh kulit Anda, tapi pernahkah berpikir bagaimana caranya Anda mengukur kecepatan hembusan arah angin tersebut, sementara angin hanya bisa dirasakan keberadaannya dan tidak dapat dilihat oleh indra penglihatan, jika diantara kalian pernah ada yang pernah melihat bagaimana zat angin maka beri tahu di kolom komentar atau hubungi kontak blog ini karena mau diberikan hadiah dan mau belajar bagaimana cara melihat zat angin tersebut. haha
Pada postingan terdahulu di Bameswarablogs pernah membahas mengenai pengertian angin muson, angin pasat, angin siklon dan angin fohn, pada postingan itu dijelaskan bahwa Angin merupakan gerakan udara yang bergerak sejajar dengan permukaan bumi dari tekanan maksimum ke tekanan minimum. Dimana tekanan angin minimum itu disebut dengan sebutan Depressi, adanya hembusan angin di muka bumi ini terjadi akibat adanya perbedaan tekanan udara, yang mana udara terjadi diakibatkan oleh adanya perbedaan pemanasan matahari terhadap permukaan bumi.
Angin memiliki kecepatan yang dapat ditentukan berdasarkan satuan meter per detik (m/s) atau kilometer per jam (km/hour), menurut hukum Stevenson 1 menyatakan bahwa kekuatan angin bertiup berbanding lurus dengan gradien barometernya, itu artinya semakin besar value gradien barometrnya maka kekuatan angin akan semakin kuat berhembus.
Untuk mengetahui kecepatan angin pada saat melakukan pelayaran sering menggunakan Skala Beaufort, namun bagi seseorang yang memang memiliki hubungan profesi sebagai pengukur kecepatan angin biasanya menggunakan sebuah alat teknologi bernama Anemometer yang sangat jarang sekali alat ini dijumpai oleh orang yang tidak berhubungan langsung dengan pengukuran kecepatan angin.
Berbeda halnya seperti mengetahui arah angin bahkan dengan mudah kita dapat mempraktekannya secara langsung misalya dengan menerbangkan benda ke udara atau dengan mengamati gerakan asap, dan biasanya dilapangan pesawat udara arah angin dapat dilihat dari arah wind sock atau kaos angin.
Gambar Ayam Mata Angin
Bahkan pada rumah zaman dahulu sering diberikan sebuah model replika ayam jantan diatas atap rumah yang tujuannya untuk mengetahui arah angin, biasanya pada rumah adat tradisional juga ada penunjuk arah angin akan tetapi bentuknya berbeda bukan berupa ayam jantan tetapi biasanya hanya kincir angin yang diberikan panah dibawah atau dibagian atasnya, dan fungsinya sebenarnya sama saja.
Adapun angin memiliki nama yang beragam, Cyclone merupakan angin yang berpilin (diameter 50 s.d 1600 km) ke arah pusat, bertekanan atmosfer rendah dengan putaran arah yang berlawanan jarum jam di belahan bumi utara dan searah jarum jam di belahan bumi selatan. Disebabkan tekanannya rendah biasanya menyebabkan awan dan hujan, cyclone juga sering dinamakan dengan sebutan badai (storm). (Melaragno:1982)
Angin badai merupakan angin yang memiliki kecepatan antara 120 Km/Jam, seperti badai tropis (tropical cyclone), dinamakan sebagai hurricane.
Angin Tornado merupakan badai terdahsyat yang melebihi hurricane, meski memiliki diameter hanya sebesar 50 km (diameter minimum cyclone), angin ini sering terjadi di bagian wilayah Amerika, dimana kecepatan berputarnya bisa mencapai 510 km/jam dan membentuk sebuah pusaran mengerucut,
Angin Exphoon merupakan angin hurricane di wilayah laut Pasifik. Angin ini hanya berhembus dibagian wilayah laut Pasifik dan tidak akan berhembus di bagian wilayah lain.
Mengukur Kecepatan Angin Menggunakan Anenometer
Gambar Anonemeter
Anemometer merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur seberapa besar kecepatan angin, alat ini merupakan alat yang berguna dalam perkiraan cuaca. Kata Anemo diambil dari serapan bahasa Greek/Yunani yaitu Anemos yang berarti udara. Sedangkan kata Meter berasal dari kata Metreo yang berarti mengukur, menghitung atau membandingkan.
Anemometer telah diperkenalkan pertama kali oleh Leon Battista Alberti pada tahun 1450 yang merupakan seorang arsitek berkewarganegaraan Italia.
Leon Battista Alberti
Leon Battista Alberti (1404-1472 CE) sebenarnya bukan hanya dikenal sebagai seorang aristek, akan tetapi dia juga dikenal sebagai seorang sarjana italia, matematikawan, dan seorang yang mendukung pandangan humanisme Renaisans. L. Battista Alberti lahir di Genoa pada tanggal 14 Februari 1404 Masehi.
Berkat pengenalan pertama kali Alberti maka Anemometer digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur kecepatan arah angin, Dimana cara kerja dari alat ini sangatlah sederhana seperti halnya sebuah kincir angin, anemometer akan bergerak saat tertiup angin ketika alat ini diletakan pada luar ruangan, baling-baling atau mengkokan dari alat ini akan berputar mengikuti arah mata angin.
Apabila putaran dari mangkukan semakin besar, dapat disimpulkan bahwa angin sangat kencang berhembus, namun apabila anonemeter tidak mengalami perubahan atau diam tidak bergerak, maka tidak adanya hembusan angin. Pada bagian bawah anonemeter memiliki suatu bentuk menyerupai kompas yang berfungsi sebagai penghitung kecepatan angin dalam satuan detik, lihat contoh gambar anonemeter kuno dibawah ini.
Gambar Anonemeter Manual
Anenometer meskipun tergolong alat yang dapat membantu kehidupan manusia akan tetapi bukan berarti alat ini bisa memiliki fungsi yang beragam (multifungsi) penggunaan dan kegunaannya hanya cukup sebagai alat pembantu dalam perngukuran cuaca dan arah mata angin. Berikut beberapa fungsi dari anonemter diantaranya :
Fungsi Anonemeter :
- Sebagai alat mengukur kecepatan angin
- Sebagai alat untuk memprediksi perkiraan cuaca pada hari berikutnya
- Sebagai alat untuk mengukur tinggi rendahnya gelombang laut, biasanya digunakan saat berlayar
- Sebagai alat untuk memperkirakan arus air laut
- Sebagai alat untuk memperkirakan arah dari arus laut
- Sebagai alat untuk mengetahui nilai dari besarnya kekuatan angin yang berhembus
Anonemeter juga dalam cara penggunaannya cukup terbilang tidak begitu sulit, berikut ini beberapa panduan cara menggunakan alat anonemeter untuk mengukur kecepatan arah angin.
Cara Menggunakan Anonemeter :
- Menentukan arah angin dari manakah datangnya, lalu siapkan anonemeter sesuai dengan lokasi yang telah ditentukan
- Menyalakan anonemeter dengan menekan tombol ON/OFF atau tombol Power
- Pastikan layar tampilan (display) menghadap pada arah mu dan angin yang akan datang dari arah belakang tampilan layar anonemeter
- Perhatikan angka yang menujukkan kecepatan angin pada layar tampilan jika perlu catat setiap detiknya
- Apabila angka pada layar display menunjukan nilai konstan/tetap, tekan tombol hold, lalu catat hasilnya
- Selamat anda telah berhasil mengukur kecepatan arah angin
Mungkin itu saja postingan bagaimana mengukur kecepatan arah angin, semoga bermanfaat. See you next time
keren dan informatif
ReplyDelete